Komunitas
Tim Sekaba Membuat Edukasi DBD Jadi Menyenangkan
Tim Sekaba merupakan komunitas gerakan mahasiswa kesehatan yang berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat sehat dan bebas dari DBD.
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tim Sekaba (Sehat Kayuh Baimbai), merupakan komunitas gerakan mahasiswa kesehatan yang berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat sehat dan bebas dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tim ini beranggotakan Nurhalisa Wibawa dan Herlianti Oktavia dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) serta Muhammad Zidan Rizky dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
"Nama Kayuh Baimbai diambil dari filosofi gotong royong khas Kalimantan Selatan yang mencerminkan semangat bergerak bersama demi tujuan mulia," kata Nurhalisa.
Tim ini resmi berdiri pada 20 September 2025 dengan tekad menjadi agen perubahan di bidang kesehatan lingkungan.
Visinya mewujudkan masyarakat sehat tanpa DBD melalui gerakan mahasiswa yang aktif dan berdaya.
Mencapai visi tersebut, tim ini menjalankan beberapa misi, yaitu mengadakan penyuluhan dan kampanye kesehatan di masyarakat, melakukan aksi gotong royong pemberantasan sarang nyamuk, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta membangun kolaborasi dengan instansi kesehatan dan komunitas lokal.
"Sejalan dengan visi dan misi tersebut, Tim Sekaba telah melaksanakan berbagai kegiatan edukatif di masyarakat. Kegiatan antara lain sosialisasi pencegahan DBD di Sekolah Rakyat Banjarbaru dan Sekolah Salimah Banjarmasin, yang menyasar anak-anak dan remaja agar lebih sadar menjaga kebersihan lingkungan," jelas Nurhalisa.
Kegiatan pertama tim Sekaba dilakukan di Sekolah Rakyat Banjarmasin, sebuah sekolah yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan alternatif.
Di sana, mereka tidak sekadar memberikan ceramah, tetapi juga menghadirkan metode pembelajaran yang menyenangkan. Anak-anak diajak bermain sambil belajar mengenali nyamuk Aedes aegypti dan cara pencegahannya.
"Ada kuis interaktif, pembagian snack agar anak-anak tertarik untuk mengikuti sosialisasi. Dengan pendekatan yang ringan dan penuh tawa, pesan kesehatan tersampaikan tanpa terasa kaku," jelasnya.
Pihaknya ingin anak-anak merasa bahwa menjaga kebersihan bukan tugas orang dewasa saja. Mereka juga bisa berperan dengan cara menutup tempat air, tidak menumpuk sampah, danmemberitahu orang tua kalau ada genangan.
Selain di sekolah, Tim Sekaba juga berperan dalam kegiatan Sekolah Minggu melalui Program Kerja Duta Pendidikan, dengan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sejak usia dini.
“Kami ingin menjangkau lebih banyak pihak. Anak-anak di panti asuhan, misalnya, jugaperlu diedukasi karena lingkungan mereka berpotensi menjadi tempat berkembangnyanyamuk,” kata Nurhalisa.
Nurhalisa mengatakan kegiatan ini menjadi langkah nyata mahasiswa dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, mereka juga aktif berbagi edukasi kesehatan melalui akun Instagram @wblisaaa dan @bebasdbd.indo, dengan berbagai konten kreatif seputar gaya hidup bersih, pencegahan DBD, dan ajakan untuk peduli lingkungan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.