Berita Banjarmasin

SMAN 6 Banjarmasin Belum Dapat MBG, Begini Klarifikasi SPPG Belitung Selatan

SPPG Belitung Selatan akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait SMAN 6 Banjarmasin yang belum menerima MBG

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman
PEMBAGIAN MBG- Aftahuddin saat memperlihatkan aturan terbaru terkait pembagian porsi MBG yang dibagikan harus bertahap, Senin (17/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setelah muncul pertanyaan publik mengenai alasan SMAN 6 Banjarmasin belum menerima Makan Bergizi Gratis (MBG), pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Belitung Selatan akhirnya memberikan penjelasan resmi.

Mereka menyebut keterlambatan distribusi disebabkan adanya aturan baru terkait kapasitas porsi bertahap yang wajib diikuti setiap dapur penyedia.

Aftahuddin, mitra SPPG sekaligus pemilik dapur yang menangani wilayah tersebut, menjelaskan bahwa kebijakan baru tersebut mulai berlaku sejak 10 November 2025.

Aturan tersebut,  mengatur distribusi MBG harus mengikuti batasan jumlah porsi secara bertahap dari minggu pertama hingga minggu keempat.

Baca juga: Tak Kebagian MBG Hingga Kini, Siswa SMAN 6 Banjarmasin Merasa Dipinggirkan

 Aturan tersebut tercantum dalam arahan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Sebenarnya kami memprioritaskan SMAN 6 Banjarmasin. Tapi karena ada aturan jumlah porsi bertahap, kami tidak bisa langsung mendistribusikan. Rencana kami, minggu ketiga ini SMAN 6 mulai dibagikan,” jelasnya, Senin (17/11/2025).

Menurutnya, pada Sabtu lalu pihak SPPG kembali meminta data siswa sebagai syarat final sebelum distribusi dilakukan pada Senin. Namun, permintaan data itu disebut ditolak oleh pihak sekolah.

“Bukannya kami memberi janji. Memang aturannya begitu, data harus sinkron setiap tahapnya. Ketika kami minta lagi sesuai arahan pemerintah, pihak sekolah menolak,” katanya.

Dengan adanya penolakan tersebut dan keputusan sekolah untuk menarik MoU serta beralih ke dapur lain, Aftah menyebut kuota yang sebelumnya disiapkan untuk SMAN 6 kini dialihkan ke sekolah lain yang juga sedang menunggu distribusi.

“Kuota kami hanya 2.000–2.500 porsi. Tadinya SMAN 6 sudah kami plot sebagai prioritas, saya sendiri alumninya. Tapi karena mereka memilih pindah dapur, ya kuotanya kami berikan ke sekolah lain,” jelasnya.

Aftah menambahkan bahwa keterlambatan distribusi sejak awal juga terjadi karena dapurnya belum menerima rekomendasi Dinas Kesehatan, yang baru terbit pada 31 Oktober 2025.

Sempat muncul pertanyaan mengapa sekolah lain seperti SMAN 4 Banjarmasin yang jaraknya lebih jauh justru lebih dulu menerima MBG. Aftah menyatakan hal itu disebabkan adanya prioritas jarak yang telah diatur dalam sistem distribusi.

“SMAN 4 itu memang dapat di minggu kedua. Dalam aturan, ada prioritas jarak. Sekolah yang jauh didahulukan,” paparnya.

Baca juga: Intip Pelaksanaan MBG di SMAN 2 Paringin Balangan Kalsel, Siswa Ini Tak Lagi Bawa Bekal dari Rumah

Aftah menegaskan bahwa pihaknya sebenarnya sangat bersedia mendistribusikan MBG ke SMAN 6 apabila proses administrasi tetap berjalan. Namun karena sekolah memutuskan pindah penyedia, pihaknya tidak dapat lagi menjanjikan penyaluran MBG untuk pekan ini.

“Pekan ini kuota sudah penuh. Saya pastikan SMAN 6 tidak dapat dari kami karena sudah memilih dapur lain. Padahal kesempatan sudah kami berikan,” tegasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved