Berita HST

Sampai Ke Desa Juhu Bawa Layanan Dasar, Ini Kisah Bunda PAUD HST Deni Era Yulyantie

Selama 19–23 November 2025, peserta ekspedisi berjalan kaki dua hari menuju Juhu, satu hari penuh memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan sosial

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Ratino Taufik
Prokom HST
Bunda PAUD HST Deni Era Yulyantie, atau yang akrab disapa Mama Deden, menjadi perempuan pertama yang memimpin ekspedisi berskala besar ke Juhu 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Lima hari perjalanan, dua malam menginap di tengah hutan. Itulah perjuangan Tim Ekspedisi Juhu 2025, rombongan kemanusiaan yang menembus hutan tropis dan tebing Pegunungan Meratus demi menghadirkan pelayanan dasar ke Desa Juhu, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Ekspedisi bertajuk “Langkah Kasih Mama Deden ke Pelosok Hulu Sungai Tengah” ini menjadi wujud bahwa pelayanan publik tidak hanya menunggu masyarakat datang, tetapi harus dijemput hingga ke batas perkampungan terakhir. 

Selama 19–23 November 2025, peserta ekspedisi berjalan kaki dua hari menuju Juhu, satu hari penuh memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan sosial, serta dua hari perjalanan kembali. Medan ekstrem, jalur licin, dan dinginnya malam di hutan bukanlah alasan untuk berhenti.

Bunda PAUD HST Deni Era Yulyantie, atau yang akrab disapa Mama Deden, menjadi perempuan pertama yang memimpin ekspedisi berskala besar ke Juhu. 

Ia berjalan kaki total 20,5 jam menempuh sekitar 20 kilometer jalur terjal dari Dusun Kiyu Desa Hinas Kiri menuju Juhu yang hanya bisa diakses dengan langkah kaki. 

Heboh Belasan Orang Lakukan Pengeroyokan di Pelaihari Tanah Laut, Polisi Masih Lacak Pelaku

“Medannya berat, tapi ketika melihat anak-anak menyambut kami dengan tawa, semua lelah hilang,” ujarnya kepada awak media, senin, (24/11/2025). 

Mama Deden mengaku sangat terharu melihat antusias anak-anak Juhu yang begitu bersemangat, seolah kedatangan rombongan menjadi hari yang mereka tunggu sepanjang tahun. 

"Bagi saya, senyum mereka adalah cahaya kecil yang menghangatkan seluruh perjalanan," ungkapnya.

Kepada anak-anak Juhu, Mama Deden berpesan agar tidak berhenti bermimpi. 

“Belajarlah, berdoalah, dan jangan pernah menyerah. Kalian sangat istimewa dan punya potensi luar biasa,” ucapnya. 

Ia berharap kerja sama berbagai pihak dapat terus berlanjut untuk memastikan anak-anak di pelosok Meratus memperoleh kesempatan pendidikan yang sama seperti anak-anak di perkotaan.

Sebelum keberangkatan, Wakil Bupati HST H. Gusti Rosyadi Elmi menegaskan bahwa ekspedisi ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah. 

Menurutnya, perjalanan ke Juhu bukan hanya perjalanan fisik, tetapi perjalanan kemanusiaan untuk memastikan layanan pendidikan dan kesehatan terintegrasi dapat dirasakan hingga wilayah paling jauh.

Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan HST H. Muhammad Anhar bahwa ekspedisi kali ini melibatkan 125 peserta dari berbagai unsur, jumlah terbesar yang pernah dikirimkan. 

"Tim sendiri berasal dari Bunda PAUD HST, KNPI HST, Dekranasda, Persit KCK Kodim 1002/HST, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perpustakaan, BPBD, Kominfo, Murakata Storytelling Club, TNI-Polri, Satpol PP dan Damkar, Kecamatan BAT, serta unsur pendukung lainnya," ujar Anhar.

Ia mengatakan bahwa Tim hadir membawa pelayanan pendidikan PAUD dan SD, pemeriksaan kesehatan, literasi, pendampingan psikososial, hingga bantuan sosial untuk warga.

Tebaru, tim kembali pada, Minggu, (23/11/2025) kemarin. kelelahan di wajah mereka berubah menjadi kebanggaan. 

Ekspedisi Juhu bukan sekadar perjalanan menjelajah hutan, melainkan langkah yang menyentuh hati. Ini menegaskan bahwa pelayanan dasar harus sampai kepada mereka yang paling jauh, paling sunyi, dan paling membutuhkan. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved