Politik

Kongres III Projo Digelar, Budi Arie Beri Sinyal Gabung Partai Gerindra

Memasuki kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025), ketua Budi Arie menyatakan keinginan dirinya untuk gabung Gerindra.

Editor: M.Risman Noor
TRIBUN NETWORK
Budi Arie ketua umum Projo menyatakan dirinya bakal bergabung dengan Partai Gerindra. 

Prabowo sempat bertanya apakah Budi Arie kini bergabung dengan PSI.

"Menteri Koperasi, Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? Bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie.

Seluruh kader PSI pun langsung bersorak merespons pertanyaan Prabowo kepada Budi Arie tersebut.

Saat itu Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.

Tak berhenti, Prabowo kemudian bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.

"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

Baca juga: Dua Pelaku Pengoplos Gas Subsidi di Bekasi Diciduk Polisi, Raup Keuntungan Ratusan Juta

Pesan Jokowi

Terungkap pesan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) ke pada Projo sebelum memastukan absen dalam pembukaan Kongres III Projo yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta pada Sabtu (1/11/2025).

Projo adalah organisasi kemasyarakatan pendukung Presiden Indonesia yang ke-7, Joko Widodo. 

Pesan Jokowi itu diungkapkan dalam pertemuan antara pengurus Projo yang dipimpin Ketua Umum Budi Arie Setiadi di Solo pada 24 Oktober 2025.Dalam pertemuan itu, Jokowi memberikan arahan langsung kepada para pengurus untuk tetap fokus mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga 2029.

“Beliau konsisten. Masih pada posisi tetap kawal pemerintahan Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai,” ujar Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, dalam wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Lima Lansia Kehilangan Rp 406 Juta Gara-gara Percayai Iming-iming Wanita Penyuci Roh Jahat

Freddy mengakui, meski di internal Projo muncul keinginan kuat untuk mentransformasi diri menjadi partai politik, Jokowi belum memberikan restu.

“Keinginan menjadi partai memang besar, baik di cabang, provinsi, maupun pusat. Tapi Pak Jokowi belum setuju,” kata Freddy.

Menurut Freddy, Jokowi menyampaikan alasan yang sama seperti pernyataan-pernyataannya terdahulu.


Jokowi tidak ingin mendirikan partai dengan model konvensional yang sarat biaya dan birokrasi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved