Berita Nasional

Ini Kondisi Mobil Dinas Kapolres Kuansing Riau yang Dirusak Massa Saat Penertiban Tambang Emas

Ini kondisi mobil dinas  Kapolres Kuansing yang dirusak massa saat penertiban tambang emas, di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan

Editor: Edi Nugroho
(KOMPAS.COM/Dok. Polres Kuansing.)
MOBIL KAPOLRES-Mobil Kapolres Kuansing yang dirusak massa saat penertiban PETI di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Selasa (7/10/2025). Ini Kondisi Mobil Dinas Kapolres Kuansing Riau yang Dirusak Massa Saat Penertiban Tambang Emas 

BANJARMASINPOST.CO.ID,PEKANBARU- Ini kondisi mobil dinas  Kapolres Kuansing yang dirusak massa saat penertiban tambang emas di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Selasa (7/10/2025). 

Mobil dinas Kapolres Kuansing mengalami kerusakan pada kaca belakang dan pintu belakang kiri serta kanan.

Selain itu, mobil Kabag Ops Kompol Teguh Wiyono dan mobil Sat Lantas Polres Kuansing juga menjadi sasaran aksi anarkis tersebut.

Penertiban tambang emas ilegal di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, pada Selasa (7/10/2025), berujung ricuh.

Baca juga: Demi Ingin Ketemu Bupati Ogan Komering Ilir Sumsel, PNS Aktif Ini Nyamar Jadi Jaksa Agung

Baca juga: Warga Padati Pos Pengobatan Gratis dan Pasar Murah, TMMD Ke-126 Resmi Dibuka di Batola

Dalam insiden tersebut, sebanyak tujuh kendaraan, termasuk mobil dinas Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, dirusak sekelompok warga yang diduga terpengaruh pelaku tambang emas ilegal.

Kejadian berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB, di mana enam mobil dan satu unit sepeda motor dibakar massa.

Sementara itu, mobil dinas Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, yang turut hadir di lokasi, berhasil diselamatkan petugas.

Kapolres Kuansing, Raden Ricky Pratidiningrat menjelaskan, penertiban dilakukan untuk menghentikan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak lingkungan di sepanjang Sungai Kuantan, khususnya di Desa Pulau Bayur.

"Sebelum kejadian, kendaraan kami parkirkan di Pasar Cerenti. Kemudian, kami melakukan penertiban serta pemusnahan puluhan rakit PETI," ungkap Ricky dalam keterangan tertulis.

Ricky menambahkan, meskipun pihaknya telah berulang kali memberikan imbauan dan melakukan penertiban, aktivitas PETI masih marak di wilayah tersebut.

"Banyak warga yang justru mendukung kegiatan penertiban ini, karena dampaknya sudah sangat merusak lingkungan," katanya.

Namun, saat pemusnahan puluhan rakit PETI, sejumlah warga melawan, yang diduga diprovokasi oleh pelaku PETI.

"Para pemilik PETI ini mencoba menghasut warga agar menentang petugas. Akibatnya, terjadi aksi anarkis yang merusak kendaraan milik petugas dan pemerintah," jelas Ricky.

Beruntung, tidak ada petugas yang terluka atau korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, yang juga hadir dalam penertiban tersebut, meminta massa untuk tenang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved