Berita Viral

Malu Digunjing Tetangga Karena Banyak Anak, Solehah Kubur Bayinya yang Baru Lahir, Bibinya Syok

Malu digunjing tetangga karena banyak anak, seorang Ibu bernama Solehah (33) tega mengubur bayinya yang baru dilahirkan. Kecurigaan bibi terbukti.

Editor: Murhan
TribunJatim.com/Polsek Wongsorejo
BAYI DIKUBUR - Lokasi bayi yang dikuburkan oleh ibu kandungnya di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/11/2025) malam. Seorang ibu menjadi tersangka. 

Dengan banyaknya mulut yang harus diberi makan, Mariam bersedia mengerjakan apa pun demi mendapatkan uang.

Dia pernah pekerja menjadi penata rambut hingga pembuat dekorasi pertunjukan.

Mariam juga mengumpulkan dan menjual barang rongsokan, menyuling minuman keras, dan menjual obat-obatan herbal.

Sebagian besar pengasilannya habis untuk memberi makan anak-anaknya, biaya berobat, pakaian, dan membayar uang sekolah.

Di dinding salah satu ruangan kediamannya, tergantung foto beberapa anaknya yang terlihat bangga usai lulus dari sekolah dengan kalungan medali di leher mereka.

Di sisi lain, putra tertuanya Ivan Kibuka terpaksa tak bisa melanjutkan sekolah dan harus bekerja untuk membantu keluarga.

"Ibu amat sibuk, pekerjaan membuat dia amat lelah. Kami membantu sebisa kami, seperti memasak, mencuci, tetapi sebagian besar beban keluarga masih ditanggunggnya," kata Ivan (23).

Hidup Mariam memang tak bahagia sejak dia dilahirkan.

Ibu kandung Mariam meninggalkan dia bersama ayah dan lima saudaranya tiga hari setelah Mariam lahir.

Setelah ayahnya menikah kembali, ibu tirinya meracuni lima saudaranya. Mereka semua meninggal dunia.

Mariam mengatakan, dia lolos dari maut karena saat itu dia tengah berkunjung ke kediaman kerabatnya.

"Saat itu saya berusia tujuh tahun, terlalu muda untuk memahami apa itu kematian. Saya diberitahu saudara soal apa yang terjadi," kata dia.

Tragedi ini memicu Mariam untuk memiliki keluarga besar, meski awalnya dia hanya berharap memiliki enam anak.

Kini, tantangan yang harus dihadapi Mariam adalah menyediakan rumah bagi 38 anak-anak yang masih kecil itu.

Sebanyak 12 anak-anaknya tidur di atas ranjang besi dengan kasur tipis di dalam kamar yang sempit.

Di kamar lain, anak-anak berdesakan berbagi alas tidur. Sementara yang lain tidur begitu saja di atas lantai.

Anak yang lebih tua membantu adik-adiknya dan semuanya ikut membantu pekerjaan rumah seperti memasak.

Lalu berapa banyak makanan yang harus disiapkan Mariam? Dalam sehari dia harus menyediakan 25 kilogram tepung singkong.

"Ikan atau daging adalah makanan mewah bagi kami," ujar Mariam.

Hidup susah sejak masa kanak-kanak, satu-satuny harapan Mariam saat ini adalah anak-anaknya bisa bahagia.

"Saya sudah mengajarkan tanggung jawab orang dewasa kepada mereka sejak dini," kata Mariam.

"Saya sendiri, tidak pernah mengalami kebahagiaan, mungkin sejak saya dilahirkan," tambah dia.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunjatim.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved