Berita Viral

Numpang Tidur di Warung Karena Lelah, Driver Ojok Tak Bergerak Dibangunkan, Ternyata Meninggal Dunia

ojek online di Batam, Ahmad Sholikun (47). Dia ditemukan meninggal dunia di sebuah warung makan di kawasan Batam Kota, Kepulauan Riau

Editor: Murhan
DOK. Istimewa/Tribun Batam
UCAPAN DUKA - Tangkapan layar ucapan duka dari Komunitas Andalan Driver Online Batam untuk rekan mereka yang meninggal dunia. 

Rekannya, Kang Di, mengatakan almarhum adalah tipe pekerja yang semangat, bahkan saat kondisi badan sedang kurang sehat.

"Bapak ini salut saya. Dia pekerja keras, siang malam selalu ambil orderan. Kalau kita nyebutnya ini kerja ‘peng-pengan’, sakitnya itu ditahan," ujar Kang Di, Rabu.

Sekalipun sedang kurang sehat, pria 47 tahun itu tetap berkeliling ngojek seperti biasa.

"Misal pagi berangkat nyari orderan, kadang sampe sore gitu. Kalau memang lagi sepi banget itu juga narik lagi," katanya.

Bagi teman-temannya, Sholikun dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tak pernah menyulitkan orang lain.

Ia juga termasuk orang yang tidak mudah mengeluh soal sakit.

"Bapak ini ramah, pekerja keras, itulah yang kami salut. Sakitnya mungkin ditahan bapak itu. Kami tahunya demam, sudah beli obat juga kemarin itu. Kalau tiba-tiba gini, orang kami bilang ya bisa jadi kena angin duduk mungkin," ujarnya.

Komunitas Ojol Antar Jenazah

Kabar kepergian Sholikun membuat rekan-rekannya sesama ojol dan paguyuban langsung bergerak membantu.

Mereka mengurus semua proses pemulangan jenazah. Mulai dari administrasi hingga pengantaran jenazah ke Bandara Hang Nadim Batam.

Jenazah Sholikun diterbangkan Rabu sore menuju Yogyakarta, sebelum diteruskan melalui perjalanan darat ke Cilacap, tempat keluarganya menunggu dengan duka.

"Tadi dibantu sama kawan-kawan ojol sama paguyuban untuk pemulangan. Sudah diantar tadi ke kargo bandara. Jadwal pukul 14:50 WIB pesawat terbang ke Jogja. Nanti baru melalui darat dibawa ke Cilacap," sebutnya.

Seperti Jihad

Di sisi lain, KH Yahya Zainul Maarif yang populer dengan sapaan Buya Yahya menjelaskan bahwa seorang suami yang keluar rumah dengan niat mencari nafkah untuk keluarga termasuk kategori jihad fisabilillah.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Albahjah ini, meski pekerjaan suami termasuk kegiatan duniawi, namun ketika keluar rumah diniatkan mencukupi nafkah anak dan istri, maka ia bernilai pahala yang besar di sisi Allah SWT.

“Suami bekerja seharian dan ketika pulang sore hari dalam keadaan lelah dan kemudian berbaring, maka diampuni segalanya dosanya," kata Buya Yahya dalam sebuah cuplikan video.

Karena begitu mulianya kegiatan mencari nafkah oleh suami, jika kemudian meninggal dunia saat bekerja.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved