Viral Lokal
Petani Cabuti Pohon Cabai dan Buang Hasil Panen, Minta Atensi Bupati Kapuas dan Gubernur Kalteng
Sejumlah petani di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah membuang cabai hasil panen karena kecewa harga turun jadi Rp 15 ribu per kg
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mulyadi Danu Saputra
Ringkasan Berita:
- Sejumlah petani di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, cabuti pohon cabai hingga membuang cabai yang baru mereka panen
- Tindakan itu sebagai bentuk kekecewaan karena harga cabai di pasaran turun jadi Rp 15 ribu per kilogram dari sebelumnya puluhan ribu Rupiah
- Para petani yang kesal itu pun meminta pemerintah untuk membantu menstabilkan harga cabai di pasaran agar mereka tidak lagi merugi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Rasa kecewa ditunjukkan sejumlah petani di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sembari ucapkan kata-kata bernada kesal, beberapa petani mencabut pohon hingga membuang cabai yang baru mereka panen.
Dilansir melalui unggahan akun Instagram @habarbjm Sabtu (1/11/2025) kekecewaan para petani ini terjadi usai harga cabai di pasaran turun jadi Rp 15 ribu per kilogram.
Baca juga: DPRD HST dan Pemkab Kompak Dorong Kemandirian Pangan Melalui Gerakan Tanam Cabai Besar
Tampak dalam unggahan tersebut beberapa orang petani cabai yang tengah turun ke ladang.
Mereka memetik ratusan cabai yang tumbuh di kawasan ladang tersebut.
Namun meski cabai yang dipanen dalam kondisi baik, para petani tersebut justru membuangnya ke tanah.
Bahkan, seorang petani lainnya tampak berusaha membabat habis sejumlah pohon cabai yang masih subur.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes, lantaran harga cabai yang dianggap terlalu murah itu
"Sejumlah petani di Kapuas, Kalimantan Tengah mencabut bibit hingga membuang cabai yang baru dipanen. Aksi itu merupakan bentuk protes dan rasa kecewa sebab harga cabai yang sangat anjlok. Mereka bilang kini cabai hanya dijual sekitar Rp15 ribu per kilogram," terang unggahn tersebut.
Para petani yang kesal itu pun meminta pemerintah untuk membantu menstabilkan harga cabai di pasaran agar mereka tidak lagi merugi.
Para petani berharap intervensi dari Bupati Kapuas, H Muhammad Wiyatno, Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran dan Menteri Pertanian untuk menstabilkan harga cabai melalui kebijakan seperti subsidi, pengaturan pasar, atau program penyerapan hasil panen.
Mereka menekankan, tanpa dukungan pemerintah, banyak petani kecil yang terancam bangkrut dan kesulitan bertahan di tengah persaingan pasar yang ketat.
Apalagi mereka sebelumnya membeli bibit cabai dengan harga yang tidak murah termasuk biaya perawatan hingga panen.
Terlihat tumpukan cabai yang berserakan di tanah usai dibuang para petani tersebut begitu saja.
| Macet Lebih 1 Km di Simpang Empat Handil Bakti, Dampak Perbaikan Jembatan Era Presiden Soeharto |
|
|---|
| Tabung Elpiji Terbakar di Tengah Jalan Kelayan A Banjarmasin, Begini Cara Aman Mengatasinya |
|
|---|
| Pria di Martapura Nekat Gondol Satu Lemari Berisi Rokok, Beraksi Saat Pemilik Kios Salat Magrib |
|
|---|
| Longsor Kembali Terjadi di Jalan Alternatif Km 171 Sei Danau Tanahbumbu, Pengendara Diimbau Waspada |
|
|---|
| Trenggiling, Hewan yang Dilindungi Negara, Muncul di Pekarangan Rumah Warga Martapura |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.