Viral Lokal

Trenggiling, Hewan yang Dilindungi Negara, Muncul di Pekarangan Rumah Warga Martapura

Seekor trenggiling tampak muncul di pekarangan rumah warga Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

|
Instagram @habarmtp
TRENGGILING -Penampakan trenggiling di pekarangan rumah warga Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Seekor trenggiling tampak muncul di pekarangan rumah warga Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Sontak saja kemunculan hewan yang sisiknya banyak diburu itu pun mengejutkan pemilik rumah.

Dilansir melalui unggahan akun Instagram @habarmtp Rabu (29/10/2025) hewan mamalia dari ordo Pholidota itu muncul kala hujan tengah mengguyur.

Tampak trenggiling yang masuk dalam kawasan pekarangan rumah itu bersembunyi di balik semak-semak rerumputan.

"Seorang warga di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan merekam kedatangan salah satu hewan dilindungi. Ya itu adalah Trenggiling atau Tenggiling mamalia dari ordo Pholidota," tulis keterangan unggahan tersebut.

Hewan bernama Latin, Manis javanica itu kini terancam punah dan  masuk dalam golongan satwa dilindungi,

Sisik trenggiling kini ramai diburu lantaran dipercaya memiliki segudang manfaat.

Dikutip melalui kompas.com, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Awen Supranata menyebutkan sejumlah manfaat dari sisik trenggiling

"Pada sisik trenggiling atau Manis javanica, terdapat zat yang juga ada di narkoba jenis sabu. Selain itu, (sisik trenggiling) juga bisa buat bahan kosmetik dan bahan jeans, bisa lebih tahan katanya,"

Sisik trenggiling sebagai bahan membuat sabu telah diungkapkan oleh pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau Ariful Amri.

Menurut Ariful, ada zat aktif Tramadol HCI di sisik trenggiling yang merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada psikotropika jenis sabu.

Ariful menambahkan, Tramadol HCI itu sendiri juga merupakan zat aktif dari salah satu obat analgesik yang biasa digunakan untuk mengatasi nyeri.

Obat analgesik semacam itu sering digunakan oleh pasien di rumah sakit yang mengalami nyeri akut atau kronis pasca-operasi.

Populasi trenggiling di Indonesia mengalami penurunan drastis hingga 80 persen akibat perburuan ilegal untuk diperdagangkan ke Tiongkok, membuat statusnya terancam kritis.

Meskipun sulit dipantau secara pasti, data penyitaan yang menunjukkan ratusan ribu ekor trenggiling menjadi bukti nyata bahwa perburuan sangat marak, terutama di Sumatera.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved