Serambi Ummah

Tanamkan Kepedulian pada Setiap Muslim, Sambangi Fakir Miskin Setiap Pekan

Publik di negeri ini tersentak atas kematian tragis Raya pada 22 Juli 2025, akibat cacing yang menggerogoti tubuhnya.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Mariana
Dok BPost
BALITA CACINGAN - Ilustrasi balita dibawa ke rumah sakit. Tragedi balita cacingan hingga tewas menarik perhatian publik termasuk masyarakat Kalsel. 

Kebetulan dirinya juga menjadi seorang penyuluh agama di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Tanahlaut. Secara berkala Marliana menyambangi warga miskin di sejumlah wilayah di daerah berjuluk Bumi Tuntung Pandang ini. Setidaknya satu pekan sekali.

Kurun waktu dua pekan terakhir, setidaknya ia telah mengunjungi empat keluarga miskin di wilayah Kecamatan Takisung, Bumimakmur, Kurau, dan Pelaihari.

Tiga di antaranya sedang ia upayakan dibantu bedah rumah karena kondisi tempat tinggal mereka kian reyot dan compang-camping. Bahkan paling akhir yang ia kunjungi yakni tempat tinggal warga miskin di Desa Panggungbaru, Kecamatan Pelaihari, hanya berupa pondok darurat. Dindingnya cuma berupa karung lebar yang kondisinya telah usang.

Tak kalah memilukannya, seorang janda lanjut usia di Desa Kurau Utara, Kecamatan Bumimakmur yang telah berusia 73 tahun, namun masih harus menghidupi tiga anggota keluarga yang semua tak bisa melakukan apa-apa.

Anak lelakinya usia 29 tahun tunagrahita (keterbelakangan mental), lalu anak laki-laku berusia 25 tahun mengalami gangguan mental. Kemudian, menantu perempuan dalam keadaan buta.

Marliana pun saat ini sedang mengupayakan memperbaiki rumah janda lansia itu. “Rumahnya perlu ditinggikan supaya kalau pas musim pasang besar, tidak calap (kebanjiran) lagi,” ucap Marliana.

Wakil Bendahara II Pengurus Pusat Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) ini mengatakan, dirinya bukan orang kaya, tapi punya tekad untuk selalu berbuat untuk sesama sehingga jalan untuk membantu orang-orang lemah sejauh ini selalu termudahkan.

Ada saja dermawan atau lembaga hingga kalangan perusahaan yang mengulurkan tangan sehingga beberapa rumah warga miskin di Tala dapat dibedah atau diperbaiki. Telah puluhan rumah warga miskin yang ia bantu dibedah sejak kurun waktu sekitar enam tahun terakhir.

Tiap bertemu dengan warga lanjut usia miskin, Marliana juga kerap spontan memberi uang makan. Ada beberapa lansia miskin pekerja berat di Pelaihari yang kerap ia bantu. Meski nilainya tak seberapa, namun setidaknya ada kepedulian untuk sesama berbagi.

Berkat kiprah sosial kemanusiaannya itu, Senin kemarin Marliana diundang ke Jakarta dan mendapatkan penghargaan Penais Award 2025 Kementerian Agama RI yang langsung diserahkan dari Menteri Agama KH Nasaruddin Umar. (roy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved