Berita Banjar
Batas Waktu & Kawasan Steril Alat Peraga Kampanye Saat Haul Guru Sekumpul Ditetapkan
Batas Waktu & Kawasan Steril Alat Peraga Kampanye Saat Haul Guru Sekumpul Ditetapkan
Penulis: | Editor: Rendy Nicko
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Batas Waktu & Kawasan Steril Alat Peraga Kampanye Saat Haul Guru Sekumpul Ditetapkan
Kawasan lokasi Haul Guru Sekumpul ke-14 bebas dari Alat Peraga Kampanye (APK), penurunan APK mulai 1 Maret 2019 sampai 14 Maret 2019. Kawasan yang ditetapkan adalah se-Kecamatan Martapura, khususnya yang dipadati jamaah haul.
Komisioner KPU Banjar Divisi Sosialisasi dan SDM, Abdul Muthalib atau akrab disapa Aziez mengatakan, wilayah bebas APK jika diasumsikan empat kilometer dari titik sentral.
KPU Banjar mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada semua parpol yang berhadir dengan kesadaran mau melepas semua APK yang berada di wilayah Martapura khususnya di sekitaran yang dipadati jamaah haul.
Pihaknya mengharapkan semua caleg, baik DPRD kabupaten, DPRD provinsi maupun DPR RI, juga caleg DPD dan tim kampanye capres cawapres agar bersama-sama menjaga kekhusukan jamaah haul dengan melepas semua atribut APK di sekitaran tempat yang dipadati jamaah haul.
Baca: Respons Polda Kalsel Sikapi Hilangnya 367 Ribu Followers Milik Selebgram Banua Noviana Sitorus
Baca: NEWS VIDEO : Penampakan Titik Terdalam Danau Bekas Galian Tambang di Kota Banjarbaru Terungkap
Baca: Buka-bukaan Andi Soraya soal Perlakuan Gading Marten pada Gempita, Anak Gisella Anastasia
Baca: Hilda Vitria Berikan Billy Syahputra Hadiah Ulang Tahun Harga 15 Juta Usai Kehabisan Uang di Jepang
Divisi Penindakan Bawaslu Kabupaten Banjar, M Syahrial Fitri mengatakan, lokasi Haul Guru Sekumpul ke-14, bebas dari Alat Peraga Kampanye (APK) sangatlah baik untuk dipahami, disadari dan dilaksanakan oleh Parpol dan Caleg yang memasang APK dan Atribut partai diwilayah tersebut, hal ini tentu saja merupakan salah satu bentuk penghormatan dan menjaga kekhusukan jamaah haul tersebut.
Pihak penyelenggara pemilu, parpol dan pemerintah Daerah dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan kemaren sudah bersepakat untuk mensterilisasi wilayah yang menjadi titik spot APK agar segera dilepas.
“Dalam hal ketika masih terdapat APK yang terpasang diwilayah lokasi Haul Guru Sekumpul pada saat menjelang hari pelaksanaan haul, dalam kontek pelanggaran kami akan kembalikan kepada regulasi atau aturan yang berlaku di Pengawas Pemilu, sepanjang APK-APK tersebut terpasang pada titik-titik yang sudah ditentukan oleh KPU dan tidak terpasang ditempat-tempat yang dilarang sebagaimana ketentuan PKPU Nomor 33 Tahun 2018, SE KPU RI Nomor 1906 Tahun 2018 dan Peraturan Bupati Banjar Nomor 17 Tahun 2013, maka tidak ada masalah,” jelasnya.
Syahrial menjelaskan, akan tetapi jika dikaitkan dengan acara Haul Guru Sekumpul maka tentu saja akan dikembalikan kepada kesepakatan bersama para pihak, bisa saja dampaknya terkena sangsi sosial atau sangsi Moril dari masyarakat terhadap APK yang belum ditertibkan oleh parpol atau para caleg yang bersangkutan.
Oleh sebab itu sangat penting hal ini diperhatikan oleh Parpol dan Caleg yang APK-APK atau Atribut Parpolnya yang berada di dalam radius empat kilometer dari lokasi sentral untuk diturunkan mulai 1 Maret 2019 sampai 14 Maret 2019.
Baca: Tantangan Hotman Paris pada Jokowi Setelah Dengar Debat Capres Cawapres Pilpres 2019, Ungkap Ini
Baca: Ahok Disebut Sudah Melamar Bripda Puput di Mako Brimob Sebelum Rencana Menikah 15 Februari 2019 Ini
Terpisah, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sudah melakukan persiapan-persiapan awal untuk mensukseskan Haul Guru Sekumpul tahun ini. Mulai dari mengevaluasi pelaksanaan tahun lalu, untuk membenahi ditahun 2019 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah menghimbau masyarakat lebih disiplin datang ke acara haul, seperti sudah makan kemudian menjaga kesehata. Jika merasa terganggu kesehatannya, tim kesehatan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Alat medis yang sudah siap semua untuk kegawatdaruratan, sama seperti tahun lalu pada tahun ini menyiapkan satu rumah sakit mini. Jumlah relawan kesehatan kemungkinan jumlahnya bertambah,” imbuhnya.
(banjarmasinpost.co.id/Hasby Suhaily)
