Berita Banjarbaru
Lorong Tanaman Ambruk, Kampung Pertanian Terpadu di Areal Pemprov Kalsel Tak Terawat Pasca-HPS
Kawasan pertanian yang tadinya ada peneduh hijau arsi membentuk lorong kini tak berbentuk. Lorong yang dihiasi tanaman itu ambruk.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kampung pertanian terpadu di kawasan Setdaprov Kalsel di Banjarbaru menjadi sorotan. Pasalnya keberadaannya pascadiluncurkan ketika momen hari Pangan Se dunia (HPS) itu kini sebagian tidak terawat.
Kawasan pertanian yang tadinya ada peneduh hijau arsi membentuk lorong kini tak berbentuk. Lorong yang dihiasi tanaman itu ambruk.
Menengok ke dalam tanaman-tanamannya sudah habis sebab sudah panen. Namun tak ditanam kembali.
Sementara untuk areal peternakan dan perkebuna tampak dikelola.
Diketahui di areal pertanian terpadu tersebut ada empat SKPD pengampu, yakni Balitbangda, Dinas Hortikuktura dan Dinas Ketahanan Pangan, serta Dinas Perkebunan dan Perikanan.
Baca: Bawaslu Kota Banjarmasin Tindaklanjuti Dugaan Perusakan APK di Sungai Andai Banjarmasin
Baca: Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel, Minta Kader Hadapi Dugaan Perusakan APK Dengan Kepala Dingin
Baca: Sindiran Ayah Billy Syahputra pada Anaknya yang Akan Nikahi Hilda Vitria, Mantan Kriss Hatta
Menurut Keterangan dari Kadis Perkebunan dan Peternakan, Kalsel, Suparmi untuk lokal area Disbunak sejauh ini kami tangani meski HPS sudah selesai.
Karena dilokasi tersebut ada beberapa SKPD memang tidak semuanya menjadi tanggungjawabnya.
"Informasinya untuk SKPD lain alokasi perawatannya belum ada sehingga sementara ini dirawat seadanya dulu," kata Suparmi.
Masih berdasar keterangan Suparmi, rencananya kedepab mau ditunjuk badan pengelola.
"Tapi intinya selama belum ada dibentuk badan pengelola tetap untuk lokal area kami (Disbunak) tetap dirawat setiap hari ada kunjungan.," kata dia.

Masih dijelaskan dia, untuk ternak rencana akan dipindahkan. Sebab lokasi di areal tersebut adalah perkantoran.
" Khawatirnya nanti ada bau tidak sedap keluar dari kotoran ternak akan mengganggu. Karena itu kami pilih untuk dipindahkan, " kata dia.
Pihaknya, juga akan mengalokasikan anggaran di perubahan untuk penanganan di areal yang menjadi tanggung jawab Disbunak.
"Selama bekum ada anggaran. Terpaksa sementara saya kerahkan petugas honorer, untuk cek ke areal tersebut untuk teetap dilakukan perawatan," lontarnya. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda).