Berita Tanahlaut
Jalan Berlubang Hiasi Akses Alternatif Menuju Wisata Pantai di Tanahlaut
Sejumlah lubang berdiameter lebih dari satu meter hiasi jalan kabupaten di wilayah Tanjungdewa, Panyipatan.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejumlah lubang berdiameter lebih dari satu meter hiasi jalan kabupaten di wilayah Tanjungdewa, Panyipatan. Jalan tersebut merupakan akses menuju tempat wisata yakni Pantai Batu Lima yang pernah ramai dikunjungi.
Kedalaman lubang-lubang itu pun tidak tanggung. Beberapa di antaranya bahkan mencapai puluhan sentimeter. Sehingga menyebabkan pengendara harus menghindar saat melintas.
Balum lagi pascahujan, kubangan bakal tercipta mengisi setiap lubang di tengah jalan. Bahkan belum tentu kering hanya karena hujan reda.
Kerusakan parah jalan poros Kualatambangan-Tanjungdewa ini juga dirasa menyulitkan aktivitas warga setempat. Pasalnya warga kedua desa tersebut bisa dikatakan memiliki hubungan kekerabatan.
Warga Kualatambangan saat ingin menjual hasil melaut maupun hasil bumi lainnya ke pasar terdekat di Desa Batakan, Panyipatatan, juga melintasi jalan yang rusak parah tersebut. Bahkan anak-anak warga setempat juga banyak yang melanjutkan sekolah di Batakan.
Baca: Tanda Alam Maia Estianty dan Irwan Mussry Berjodoh Sebelum Skandal Mulan Jameela & Ahmad Dhani?
Baca: Gunakan Uang Tabungan Hingga Jual Sawah Tebus Kios Pasar Bakung, Ana Harapkan Bisa Berjualan
Baca: Fikry Sentil Mantan Pejabat Belum Kembalikan Sepeda Motor Dinas
Baca: BERLANGSUNG Moto2 MotoGP Belanda 2019 di Live Streaming Trans 7, Seri 8 MotoGP 2019 di Sirkuit Assen
Selain itu, jalan poros tersebut merupakan akses jalan pintas bagi pelancong di pantai Batakan yang ingin langsung melanjutkan perjalanan ke Pantai Takisung.
Sementara apabila melintas di jalam utama, maka mengeliling cukup jauh karena harus melewati Desa Sungairiam, Pelaihari atau melewati Kota Pelaihari yang berjarak 40 kilometer.
Belum lagi dari Pelaihari ke Pantai Takisung berjarak 22 kilometer. Sementara jalur alternatif tersebut berjarak belasan kilometer melintasi empat desa yakni Tanjungdewa, Kualatambanhan, Telagalangsat, dan Gunungmakmur.
Sebagian warga Gunungmakmur pun juga kerap beraktivitas ke Batakan.
"Saya hampir tiap hari ke Batakan karena di sama banyak yang memanfaatkan jasa saya sebagai tukang urut," ucap Amat, warga Gunungmakmur.
Ia mengaku sangat tidak nyaman ketika menapaki badan jalan sejauh sekitar setengah kilometer yang rusak tersebut.
"Sakit semua pinggang rasanya. Tapi mau bagaimana lagi, tak ada pilihan lain karena cuma itu jalan yang ada," ucapnya, kemarin.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan penghubung antarobjek wisata tersebut. Apalagi kerusakan badan jalan telah berlangsung sejak lama dan semakin parah.
Sekretaris Desa Kualatambangan, Adi, mengatakan kerusakan parah jalan poros tersebut memang sangat terasa dampak ekonominya bagi warga di kampungnya.
Baca: Hasil Akhir PSIS Semarang vs Barito Putera Liga 1 2019, Skor Akhir 0-0, Debut Yunan Bawa Satu Poin
Baca: Hasil PSM Makassar vs Madura United di Semifinal Piala Indonesia: Skor Akhir 1-0, Gol Zulham Zamrun
Baca: Hasil MotoGP Belanda 2019 - Maverick Vinales Tercepat, Valentino Rossi Tercecer di Sesi Pemanasan
"Sangat terasa dampak negatifnya karena praktis menyulitkan warga beraktivitas terutama ketika bepergian ke Tanjungdewa atau Batakan," sebutnya.
Ia juga berharap kerusakan badan jalan itu segera diperbaiki mengingat kerusakan makin menjadi-jadi.
"Sekarang rusaknya mulai dari lokasi wisata Pantai Batu Lima di desa kami hingga ke permukiman di Desa Tanjungdewa," sebut Adi.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/lubang-di-tanjungdewa.jpg)