Waspadalah
SEJAK Mahkamah Konstitusi(MK)memutuskan pemilihan umum legislatif (Pileg) memilih orang, pemilu menjadi makin riuh rendah.
Ada yang berendam di sungai yang dipercaya punya daya magis, ada yang minta keberuntungan di kuburan atau tempat ‘bersejarah’ lainnya. Situs yang dianggap ‘keramat’ juga ramai dikunjungi caleg karena diyakini bisa membawa keberuntungan.
Untuk mengantisipasi ‘semangat’ para caleg, sejumlah Rumahsakit Jiwa (RSJ) kini siap menerima pasien yang tidak bisa menerima kekalahan. Ini persis seperti Pemilu 2009 lalu. RSJ di Surabaya menyediakan lebih dari 300 tempat tidur. Di Bengkulu juga disediakan 200 tempat tidur.
Terus terang orang bisa ragu terhadap caleg seperti itu. Caleg yang kini masih duduk di DPR atau DPRD pun tidak menjanjikan apa-apa.
Caleg DPD lebih membingungkan lagi karena fungsi lembaganya pun tidak jelas. Kehadiran DPD justru menambah berat anggaran dan pekerjaan presiden. Misalnya agenda pidato kenegaraan presiden tiap 16 Agustus. Padahal presiden juga melakukannya di depan anggota DPR.
Kini, pilihlah yang terbaik di antara yang seadanya itu. Tidak asal gambarnya dipajang besar-besar, atau foto-fotonya terpampang di pohon-pohon atau WC umum.
Negara yang semakin kacau ini sebenarnya membutuhkan anggota DPR yang berjiwa pahlawan, bukan penjahat. Tapi apa boleh buat, ada pula tersangka atau mantan narapidana korupsi yang masih menjadi caleg. Ingat peringatan Bang Napi: Waspadalah! (*)