Bobotoh
PARTAI Golkar ibarat perahu yang kini tengah berlayar menerjang ombak mengikuti keinginan nahkoda.
Sikap para elite politik juga menggelikan. Ketika ada orang menghina Jokowi ditahan polisi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mati-matian membela, menyediakan pengacara dan menyambangi rumah orangtua pelaku penghinaan.
Sebaliknya ketika ada orang menghina Prabowo ditahan polisi, Gerindra tidak mau membantu. Mereka lupa bahwa ini promosi baik buat Jokowi. Ibaratnya Gerindra menanam buat dipetik Jokowi lima tahun lagi.
Syukur KMP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sudah mulai berpikir rasional, sayang islahnya belum kesampaian. Eksekutif sudah lari jauh, DPR harus segera menyusul kalau tidak ingin tertinggal.
Tapi ini juga tergantung dari parpolnya. Kalau niatnya hanya pada keinginan untuk menggilas lawan maka yang ada hanyalah amarah dan dendam. Tapi kalau niatnya baik perdamaian tidak sulit untuk dicapai.
Sebenarnya kalau yang dilakukan Ical adalah strategi Golkar untuk merebut kepemimpinan 5 tahun ke depan tentu harus dihargai, itu artinya dia mempersiapkan diri secara baik.
Apakah rakyat masih percaya pada Ical atau tidak itu soal lain. Tapi kalau tujuannya untuk mendukung orang lain maka perlu dipertanyakan apakah orang-orang Golkar rela partainya hanya menjadi ‘bobotoh’? (*)