Polisi
KORUPSI itu bukan monopoli Indonesia, tapi sudah mewabah di seluruh dunia, sehingga ada hari antikorupsi sedunia.
Oleh: Pramono BS
KORUPSI itu bukan monopoli Indonesia, tapi sudah mewabah di seluruh dunia, sehingga ada hari antikorupsi sedunia.
Bagaimana cara mereka memberantas korupsi, banyak cerita dari berbagai sumber yang menampilkan kisah-kisah menarik.
Di Hong Kong, misalnya, pada 1950 sampai 1960-an korupsi sudah menyeruak ke semua sektor, bukan cuma monopoli pejabat atau penguasa termasuk aparat penegak hukum. ‘Orang jalanan’ pun ikut korupsi.
Contohnya, sopir ambulans kabarnya tidak akan mengantar orang sakit atau jenazah kalau tidak dapat ‘uang bensin’. Bahkan perawat di rumah sakit sekadar mengambilkan air minum buat pasien pun perlu ‘uang lelah’.
Sebuah artikel menyebut, 99,9 persen polisi dan jaksa di Hong Kong terlibat kasus kriminal. Bandit bekerja sama dengan polisi atau tembak menembak di jalanan adalah hal biasa. Saking parahnya, istri dipakai atasan pun tidak menolak (Kompasiana 12/11/2012).
Tahun 1970, ekonomi mengalami pertumbuhan, korupsi jadi masalah utama. Akhirnya muncul protes publik yang diikuti berbagai kalangan sampai akhirnya timbul demonstrasi secara nasional dan lahirlah Komisi Independen Antikorupsi atau Independen Commision Against Corruption (ICAC) yang dibentuk pada 1974.
Semua itu berawal dari kasus seorang jenderal polisi, Peter Fitzroy Gobder terkait kepemilikan aset 4,3 juta HK. Masyarakat marah dan seorang hakim senior, Sir Alstair Blair-Kerr diminta menyelidiki. Kemudian ICAC dibentuk dan jenderal tadi ditangkap dalam pelariannya.
Gubernur Inggris di Hong Kong, Sir Murray Mac Lehose (1971-1982) memimpin secara keras dan berani. Ia dibantu polisi yang masih baik untuk memberantas korupsi. Mafia-mafia kalang kabut, mafia peradilan dibabat, mafia pemerintah dihabisi.
Pemerintah memecat semua polisi, jaksa dan hakim, diganti sementara oleh polisi, jaksa dan hakim dari India dan Australia. Petugas administrasi yang bekerja di kepolisian, kejaksaan dan kehakiman juga dipecat. Bersamaan dengan itu diadakan rekruitmen polisi, jaksa dan hakim baru dengan seleksi ketat.
Polisi, jaksa, dan hakim yang terindikasi korupsi diminta pergi dari Hong Kong dengan jaminan tak akan diusut. Mereka semua kabur ke Kanada, hanya yang baik-baik saja yang tinggal. Di Kanada mereka tak berani berbuat apa-apa, hanya tinggal di sekitar Cina Town.
Hong Kong yang tadinya menjadi negara terkorup di Asia kini bebas korupsi dan menjadi satu-satunya negara yang paling berhasil memberantas korupsi.
Jepang lain lagi caranya. Di sana tidak ada lembaga khusus pemberantas korupsi seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tapi lebih mengutamakan budaya malu. Kini Jepang menduduki urutan ketiga terbaik Asia dalam pemberantasan korupsi. Di Jepang, harga diri itu sangat tinggi nilainya, orang pilih harakiri (bunuh diri) daripada menanggung malu.
***
Singapura tak mau ketinggalan. Perdana Menteri Lee Kuan Yeuw memproklamasikan perang terhadap korupsi. Tidak satupun, meski pejabat negara, kebal dari penyelidikan dan hukuman dari tindak korupsi.