Awan Kelabu Masih Menyelimuti Keluarga Jemaah
Masjid yang dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim itu kini semakin populer seiring dengan sorotan dunia atas musibah yang menewaskan
"Yang Mulia Raja Salman menyampaikan, meskipun para korban telah mendapat santunan, tapi itu tidak menggugurkan hak (korban dan keluarganya) untuk mengajukan tuntutan haknya secara khusus (al-haw alkhos) kepada pengadilan yang menangani masalah tersebut," ujarnya.
Kabar itu, tentu saja menggembirakan keluarga korban, meskipun tidak mungkin menghidupkan kembali orang-orang yang mereka cintai. Namun setidaknya, empati dan kebaikan Raja serta keterbukaan dan keadilan yang coba ditegakkan Pemerintah Arab Saudi merupakan obat pelipur lara mereka yang berduka.
Pemerintah Indonesia sendiri langsung melakukan gerak cepat. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin langsung mengumumkan pemerintah melalui Perwakilan di Arab Saudi akan mempelajari kemungkinan melakukan tuntutan khusus kepada perusahaan kontraktor yang mengoperasikan crane roboh tersebut.
Bahkan, bila dianggap perlu, pemerintah akan menyewa pengacara untuk melakukan tuntutan tersebut, "Kalau dipandang perlu, kita akan lihat bagaimana kebutuhan terkait (menyewa pengacara) itu," ujar Ketua Amirul Hajj itu.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan mengajukan nama-nama jamaah yang meninggal dan luka pada peristiwa tersebut dan berjanji akan memfasilitasi realisasi santunan Raja itu.
"Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama, akan bahu membahu dalam menindaklanjuti pencairan santutan tersebut," ujar Lukman.
Secara khusus, ia juga menyampaikan apresiasi atas itikad baik Raja Salman bin Abdul Aziz yang telah bermurah hati mengulurkan santunan yang terbilang tidak kecil itu.
"Mudah-mudahan ini bagian tersendiri, tidak hanya dari Pemerintah Arab Saudi, tapi juga Raja dan kerabatnya dalam berempati kepada keluarga korban yang berduka sangat dalam," ujar Lukman.
