Diajak Gabung Gafatar, Warga Kelayan B Menolak karena Curiga Aliran Sesat

Sepertinya, lurah-lurah di Kelayan menjadi incaran. Dalam twitter milik Gafatar Kalsel, sejumlah lurah di Kelayan sempat berfoto bersama mereka.

Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/apunk
Aksi anggota Gafatar saat masih eksis 

Sayangnya, aksi sosial mereka mulai melibatkan instansi Pemko. Bahkan, satu dinas sempat nyaris bekerja sama untuk aksi sosial kesehatan.

Awa 2014, para pengurus Gafatar Banjarmasin datang lagi ke Kesbangpol Linmas Kota. Tujuannya sama, meminta SKT, dan kembali ditolak.

Herman mengaku sempat bertemu Ketua Gafar Banjarmasin Setiadi dan memberikan nomor telepon. Namun sayang nomor itu sudah tidak aktif lagi

Tak hanya mendekati lurah di Kelayan, Gafatar juga mendekati warga. Bahkan spanduk kegiatan mereka pun sering dipesan di tukang sablon di Kelayan.

Rahman (42), warga Kelayan B, mengaku pernah menyablonkan spansuk kegiatan Gafatar pada 2012. Bahkan dia diajak oleh salah satu pengurus untuk bergabung, karena curiga aliran sesat Rahman menolak.

Membangun Jaringan

Pejabat Gubernur Kalsel Tarmizi Abdul Karim yakin di Kalsel Gafatar sudah tidak ada lagi, karena memang kurang disukai warga Kalsel. "Informasinya dulu memang ada, sekarang tidak ada lagi," katanya.

Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Abduh Ras mengatakan, Gafatar terus dimonitoring.

Namun, kata dia, Gafatar belum ada yang sifatnya radikal. Mereka baru sebatas membangun jaringan atau network untuk memperkuat kekuatan, seperti kegiatan sosial.

Dalam melakukan pemantauan, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian, kesbangpol. Tujuannnyar jangan sampai Gafatar berkembang.

"Kita sudah lakukan antisipasi deteksi dini, agar terkontrol jangan sampai mengarah ke aliran radikal yang bisa menggangguakeamanan, " katanya. (kur/hid/ire)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved