Diajak Gabung Gafatar, Warga Kelayan B Menolak karena Curiga Aliran Sesat
Sepertinya, lurah-lurah di Kelayan menjadi incaran. Dalam twitter milik Gafatar Kalsel, sejumlah lurah di Kelayan sempat berfoto bersama mereka.
BANJARMASINPOST,CO.ID, BANJARMASIN - Organisasi Gafatar sempat ternyata sangat eksis di Kota Banjarmasin, terutama pada 2013 dan 2014. Mereka bukan saja mendekati warga, tapi juga pejabat dan aparat pemerintahan.
Hal itu dirasakan mantan Lurah Tanjung Pagar Hudri yang kini bertugas di Humas Sekdako Banjarmasin. Sekitar dua tahun lalu, dia sempat mau didatangi sejumlah pengurus Gafatar Kalsel. Namun karena kesibukan, dia tak sempat menemui.
Tak bisa bertemu, pengurus Gafatar menyerahkan brosur soal organisasi tersebut. Anak buahnya meletakkan di meja kerjanya.
"Saat itu saya tak tahu kalau organisasi itu terlarang," katanya.
Apalagi, kata dia, saat membaca brosur itu, isinya cukup menarik. Selain tampilannya bagus, isinya juga menarik yakni mengajak orang peduli sesama.
Sepertinya, lurah-lurah di Kelayan menjadi incaran. Mengingat dalam twitter milik Gafatar Kalsel, sejumlah lurah di Kelayan sempat berfoto bersama mereka.

Bekas kantor sekretariat Gafatar yang telah ditinggalkan.
Bahkan, Kelayan Tengah dijadikan sebagai Kampung Gafatar. Ditandai dengan spanduk di jalan masuk Kelayan Tengah. "Anda memasuki kawasan Gafatar". Namun spanduk itu sudah menghilang.
Kala itu, jelas Ali, sosok Gafatar mengadakan aksi sosial berupa pengobatan gratis dan aksi sosial lainnya di beberapa titik di Kelayan Tengah.
Karena aksi inilah, spanduk Kelayan Tengah menjadi Kampung Gafatar. Dalam kegiatannya, Gafatar mengungkapkan tentang ketuhanan.
Kepala Badan Kesbangpol Linmas Kota Banjarmasin, Hermansyah mengatakan, sejak 2013, pihaknya sudah memonitoring gerakan organisasi itu.
Bahkan, pada 2013, mereka sempat beraudensi ke Kesbangpol Linmas Kota Banjarmasin. Mereka juga sempat minta Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
"Mereka sebenarnya sopan-sopan orangnya. Saat mau minta SKT, kami jelaskan kalau Kemendagri melarang memberi SKT itu," katanya.
Dalam perjalanannya, pihaknya bersama organisasi intelejen seperti Kominda memantau keberadaan Gafatar. Karena kegiatannya cuma sosial, pihaknya tak bisa mengusir.
"Kami sempat beri peringatan. Bila menyimpang, kami usir. Tapi selama ini cuma aksi sosial," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/gafatar_20160114_110554.jpg)