Jembatan Darurat Tumbang Samba - Pundu Ambruk Akibat Diterjang Arus Deras

Putusnya jalur tersebut mengakibatkan arus transportasi macet total. Meski begitu, upaya perbaikan telah dilakukan pihak kontraktor, sejak siang.

Editor: Elpianur Achmad
istimewa
DIPERBAIKI - Jembatan darurat Tumbang Samba-Pundu yang putus akibat arus deras, Minggu (2/10/2016), terus diperbaiki, 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA, BPOST - Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat yang ingin melintas melalui Jembatan Sungai Kero arah Pundu Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur menuju Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan, tak bisa lewat, Minggu (2/10) sejak dini hari tadi.

Sempat terjadi antrean cukup panjang kendaraan di sekitar lokasi ambruknya jembatan tersebut terutama dari arah Pundu maupun arah Tumbang Samba, karena warga baru tau jembatan tersebut tak bisa dilalui karena terjadi abrasi akibat arus sungai yang deras.

Seorang warga Katingan yang juga adalah anggota DPRD Katingan, Karyadi Panji, kepada BPost, Minggu (2/10) mengatakan, dia terpaksa balik kanan saat melihat langsung jembatan yang putus tersebut tak bisa dilalui oleh mobil maupun sepeda motor.

"Jembatan itu adalah jembatan darurat, akibat hujan deras tadi malam, membuat air meluap di Sungai Keruh Desa Bangkuang Kecamatan Tewang Sangalang Garing. Luapan sungai menyebabkan abrasi pada Jembatan darurat Penghubung Jalan Pundu - Tumbang Samba hingga putus," katanya.

Dikatakan Karyadi, putusnya jalur tersebut mengakibatkan arus transportasi macet total. Meski begitu, upaya perbaikan telah dilakukan pihak kontraktor, sejak siang.

"Memang ada upaya perbaikan jembatan darurat itu. Tapi, karena menunggu lama saya pilih balik pulang ke rumah, rencana awal memang ingin ke Kebun tapi saya batalkan karena tak bisa lewat,” ujarnya.

Sementara, sejumlah sopir truk pengangkut minyak sawit atau crude palm oil (CPO) maupun tandan buah segar sawit yang setiap hari melalui jalur tersebut memilih memutar melalui jalur lain.

"Mau ga mau terpaksa memutar meski jauh, karena barang harus terkirim." ujar Ika, seorang sopir perusahaan sawit. (tur)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved