Berita Regional
Sekarang Khataman Bareng Sekarang Bisa Lewat Ponsel Lho!
Kali ini, mereka menghadirkan aplikasi di gadget yang memungkinkan orang-orang berbeda lokasi menggelar khataman bersama.
Menurut Muhaimin, akar spiritualitas tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, ujar dia, seluruh model kemajuan negara mana pun saat ini tengah mengalami krisis.
Pada akhirnya, tegas dia, kekuatan lahir batin dari setiap individu di dalam negara itu lah yang akan mengatasi krisis ini. “Kita harus siapkan generasi tangguh dan tetap memiliki spirit Alquran yang mengakar,” ujar Muhaimin.
Khataman akbar di Bekasi juga masih menjadi rangkaian dari peringatan Hari Santri yang ditetapkan Pemerintah diperingati setiap 22 Oktober. Muhaimin pun menyinggung kembali sejarah panjang peran para santri dalam sebelum dan sesudah kemerdekaan.
Salah satu bagian dari sejarah perjuangan merebut kemerdekaan, ungkap Muhaimin, adalah dicetuskannya Resolusi Jihad dalam pertemuan Soekarno—yang kemudian menjadi Presiden pertama Indonesia—dan KH Hasyim Asy'ari.
Resolusi itu menjadi jawaban atas kebutuhan pasukan yang solid untuk melawan pasukan penjajah. "Santri diikatkan satu komando, angkat senjata, dan tak boleh lari dari perang,” ujar Muhaimin.
Jazilul menambahkan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak hanya sebagai seremonial. "Namun juga bagian Revolusi Mental agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, dan keteladan kepemimpinan nasional," ungkap dia.
Hadir pula dalam khataman akbar di Bekasi antara lain Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. Dia berpendapat, Nusantara Mengaji dapat menjadi salah satu ikhtiar penting untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa yang damai, makmur, dan sejahtera.
Hanif pun secara khusus mengapresiasi aplikasi khataman online Nusantara Mengaji. "Ini bermanfaat sekaligus memberikan bekal bagi anak muda yang sekarang akrab dengan gadget," kata dia.
Bagaimanapun, ungkap Hanif, pendidikan agama adalah kunci penguatan karakter bangsa. “Persoalan bermuara pada karakter bangsa,” katanya.
Hanif pun mengajak masyarakat muslim membiasakan anak-anak belajar mengaji dan mengkhatamkan Alquran.
Sebelumnya, inisiasi Gerakan Nusantara Mengaji sudah menghadirkan catatan rekor Museum Rekor Indonesia, untuk khataman yang diikuti peserta terbanyak dan serentak dilakukan di lokasi paling banyak. Rekor itu dibukukan pada 21 Juni 2016.
