Seputar Kaltim

Komunitas Gay dan Transgender di Kaltim Dikumpulkan, Ini Tujuannya

Ditemui di kantor PKBI Kaltim, Jl Letjen Suprapto, Samarinda, Sumadi menjelaskan dari data Dinas Kesehatan Samarinda, per November 2016, ada sekitar 2

Editor: Ernawati
net
Ilustrasi 

Koordinator HIV/AIDS PKBI Kaltim, Muran, menambahkan hingga saat ini PKBI sudah dapat menjangkau kurang lebih 2.000 orang dari kelompok minoritas LGBT.

Rata-rata berusia dewasa, kendati terdapat beberapa yang masih di bawah umur.

"Yang jelas untuk kelompok ini, sudah ada di mana-mana, tidak hanya di Samarinda, tapi sudah sampai Bontang, Kukar, Balikpapan, merata di daerah lain. Kelompok ini tidak hanya ada satu saja, tapi banyak kelompok," tuturnya.

Latar belakang mereka hingga sampai seperti ini beragam.
"Kita berupaya agar mereka dapat kembali lagi, karena terbukti ada yang kembali ke kehidupan normal," tutupnya.

Gonta-ganti Pasangan

Ayunda Ramadhani, Psikolog Klinis di Klinik Famro Samarinda mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, individu gay sebenarnya lebih bersahabat, mudah bergaul, digemari banyak perempuan dan menjadi sahabat terbaik di kelompoknya.

Menurutnya, ada berbagai perilaku yang ditunjukan pria ke sesama gay, di antaranya maskulin dan feminin.

Pria gay yang bersifat maskulin biasanya mengambil posisi dominan dalam hubungan fisik dan emosional, sedangkan pasangan gay dengan sifat feminin lebih menunjukkan sikap mengalah pada pasangannya.

"Ada kencenderungan komunitas gay ini berperilaku bebas dalam artian boleh gonta-ganti pasangan. Inilah yang berbahaya, karena rawan penularan penyakit seperti HIV/AIDS atau penyakit menular lainnya," ungkap Ayunda.

Untuk menjaga agar hubungan ini lebih aman dari ancaman penyakit menular yang berbahaya, setiap pasangan sebaiknya memikirkan konsekuensi kesehatan yang timbul akibat gonta-ganti pasangan.

Jadi, tidak hanya memikirkan persoalan seksual saja dalam membangun relasi.

Sebagai psikolog hanya membantu mencarikan solusi adaptatif, menjelaskan konsekuensi di kehidupan norma masyarakat saat ini.

"Salah satu masalah terbesar yang dihadapi pria gay adalah proses pengungkapan orientasi seksualnya kepada keluarga atau publik, yang terkadang bertentangan dengan norma masyarakat heteroseksual sekarang," tuturnya.

Sebagai sebuah pilihan, pria tersebut dapat memilih kembali ke orientasi heteroseksual dengan berbagai terapi dan konseling. (*)

Dikutip dari TRIBUNKALTIM.co dengan judul: Rawan Terjangkit Virus HIV/AIDS, PKBI Kumpulkan Komunitas Gay

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved