Berita Kalteng
Orangtua Siswa Setop Bayar Iuran Perbulan, Syamsul Hadi: Kualitas Sekolah Dikhawatirkan Menurun
Aksi tim saber pungli mendapat respon dari orang tua siswa dari sekolah lain yang selama ini rutin bayar iuran.
Penulis: Fathurahman | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Adanya penindakan Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar Polda Kalteng yang menetapkan Kepsek SMAN-1 Palangkaraya, Badah Sari dan Wakil Kepala Sekolah Zaini, sebagai tersangka melakukan pungutan liar.
Ternyata hal itu, mendapat respon dari orang tua siswa dari sekolah lain, yang selama ini mengaku membayar rutin iuran sekolah yang dipatok perbulan diwajibkan membayar Rp150 ribu per siswa.
Baca: Kepala SMAN 1 Palangkaraya Jadi Tersangka, Masih Ada Sekolah Mematok Pungutan Perbulan
"Saya selama ini memang bayar Rp150 ribu perbulan, tapi katanya itu sumbangan, tapi dengan kejadian di SMAN-1, saya stop saja bayar iuran itu, takut nantinya bermasalah, saya juga bisa kena penjara terkait hal itu," ujar satu orang tua siswa setingkat SLTP di Palangkaraya, Jumat (17/11/2017).
Baca: Dijebloskan ke Tahanan, Kepsek SMAN 1 Palangkaraya dan Ketua Panitia PSB Jatuh Sakit
Adanya kecemasan orang tua siswa maupun pengelola sekolah dan pengurus komite sekolah tersebut diakui oleh Ketua Komisi C DPRD Kalteng, H Syamsul Hadi yang mengaku, kondisi ini akan berpengaruh pada kualitas pendidikan.
"Yang dikhawatirkan, kualitas pendidikan akan menurun, karena sekolah tidak ada dana jika melakukan kegiatan di luar sekolah, pihak sekolah takut memungut bisa kena tangkap Saber Pungli, "ujarnya. (faturahman /ww.banjarmasinpost.co.id)
