Ekonomi dan Bisnis
Begini Kata Pengamat Ekonomi Terkait Fenomena Populernya Belanja Online
Namun konsumen dihimbau untuk tetap bijak dan berhati-hati saat belanja online. Faktor kemanan harus sangat diperhatikan.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FRB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arief Budiman berpendapat terkait belanja online yang saat ini sangat populer termasuk di Banjarmasin.
Menurutnya, godaan untuk belanja online semakin besar dan memiliki daya tarik tersendiri.
Terutama banyak fasilitas-fasilitas yang menarik yang membuat nyaman konsumen untuk beralih dari belanja konvensional ke metode online seperti ongkos kirim gratis.
Belum lagi di Indonesia sudah ada yang disebut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang menawarkan berbagai kemudahan, potongan harga, dan segudang promo lainnya.
Baca: Kaget Dengar Alexis Berubah Nama Jadi 4Play, Sandiaga Minta Masyarakat Tak Berburuk Sangka
Dari sisi produk, karena banyaknya pilihan produk yang ditawarkan di media belanja online, harga-harga produk cenderung menjadi lebih kompetitif.
Namun konsumen dihimbau untuk tetap bijak dan berhati-hati saat belanja online. Faktor kemanan harus sangat diperhatikan.
Walaupun belanja online melalui marketplace sudah memiliki fitur keamanan yang disiapkan, namun konsumen tetap harus memperhatikan reputasi penjual.
"Lihat testimoni dari pembeli lain, semakin baik dan banyaknya testimoni positif maka semakin terpercaya penjual tersebut," kata Arief.
Baca: Duh, BPJS Bakal Hapus Pembiayaan 8 Penyakit, Rahimah Bingung Obati Kanker Anaknya
Metode pengiriman juga harus diperhatikan, pilihlah metode pengiriman yang sesuai dan kurir yang terpercaya untuk hindari kekecewaan atas keterlambatan atau rusaknya produk saat pengiriman.
Dari sisi finansial, konsumen juga harus berfikir rasional dalam belanja online karena bisa memabukkan. Jangan sampai barang yang dibeli sebenarnya tidak begitu diperlukan atau bahkan sia-sia hanya menjadi pajangan.
Baca: Ini 8 Penyakit yang Bakal Dihapus BPJS dari Pembiayaan, Okky Minta Dipertimbangkan Kembali
Sisi positif dari metode belanja online tentu kemudahan dan kepraktisan dari sisi konsumen yang tidak perlu beranjak dari tempatnya untuk bisa memilih produk dan harga yang kompetitif.
Namun sisi negatifnya tentu berpengaruh pada penjualan toko-toko konvensional yang masih andalkan berjualan offline di toko saja yang akan kalah bersaing dengan pasar online.
Baca: Masyarakat Cemas, Dirut BPJS Kesehatan: Berita 8 Penyakit Tak Ditanggung BPJS adalah Hoaks
"Tidak ada alasan lagi menunda berjualan online untuk pedagang lokal, ini mudah dan murah. Masih banyak pasar yang belum tergarap, siapkan produk yang berkualitas dan segera berjualan online," kata Arief. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/pengamat-ekonomi-arief-budiman_20171127_121042.jpg)