Khusus untuk Penderita Epilepsi, Diadopsi Jadi Diet Penurun Berat Badan, ini Bahaya Diet Ketogenik
Diet ketogenik atau diet keto adalah pola makan yang mengharuskan kita membatasi asupan karbohidrat.
Berat badan yang turun ini bukan tanda jika tubuh sehat.
Baca: Meriahnya Ulang Tahun Syahrini ke 36, Dapat Tas Hermes Jambul Khatulistiwa Loh
Penurunan berat badan ini biasanya tak bertahan lama atau terus menerus.
Mengapa?Karena pada awalnya memang tubuh kehilangan energi utama dan akhirnya menggunakan lemak sebagai cadangan energi.
Nah, selama menerapkan diet ketogenik, makanan yang kita makan adalah makanan protein dan berlemak.
Semakin banyak lemak yang kita konsumsi maka kian banyak pula tumpukannya di dalam tubuh.
Lama-kelamaan berat badan akan naik lagi.
2. Merasa tidak ‘enak’ badan
Dalam beberapa minggu pertama, orang yang menjalani diet keto biasanya akan mengalami gejala flu.
Kondisi ini disebut dengan keto flu dan akan berlangsung selama beberapa hari.
Kita mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti sakit kepala, kelelahan, pilek, dan mual.
Kondisi ini akibat tubuh beradaptasi setelah kehilangan sumber energi utama.
Otak juga tidak berfungsi dengan baik karena tidak mendapatkan makanannya, yaitu gula.
Maka itu, diet ini akan menimbulkan sakit kepala, rasa lelah, dan badan terasa tidak enak.
3. Otot menyusut
Ketika menjalani diet keto, tubuh mengalami ketosis, yaitu membakar lemak sebagai energi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/diet-keto_20180805_143359.jpg)