Pemilu 2019

Sindiran Pedas Ustadz Abdul Somad pada Para Caleg Seperti Ini Jelang Pemilu 2019, Ini Penyebabnya

Sindiran pedas diberikan Ustadz Abdul Somad pada calon legislatif (Caleg) jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2019)

Editor: Murhan
banjarmasinpost.co.id/mukhtar wahid
Ustadz Abdul Somad (UAS) saat menyampaikan kuliah umum di Aula Kampus Institut Agama Islam Darussalam Martapura, Senin (10/12/2018). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sindiran pedas diberikan Ustadz Abdul Somad pada calon legislatif (Caleg) jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2019) seperti saat ini.

Ustadz Abdul Somad memberikan sindiran pada sejumlah caleg yang kategori tertentu jelang Pemilu 2019.

Nah, pada siapa sindiran Ustadz Abdul Somad itu ditujukan? Ternyata, ada caleg yang jelas-jelas disindir oleh Ustadz Abdul Somad.

Diketahui, rakyat Indonesia tengah menunggu momen pesta demokrasi yang bakal dihelat pada 17 April 2019 mendatang.

Baca: Penilaian Ustadz Abdul Somad Soal Kepemimpinan Jokowi, Bahas Tentang Kampret dan Cebong

Baca: Hotman Paris Blak-blakan Belum Dibayar Dewi Perssik Terkait Kasus dengan Rosa Meldianti, Ternyata

Rakyat akan memilih 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 136 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2019–2024.

Pemilu Legislatif tahun tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.

Sejumlah tokoh sudah menyatakan diri untuk menjadi anggota dewan.

Demikian pula capres cawapres juga sudah ditetapkan.

Capres Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan bersaing dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menduduki posisi sebagai RI 1 dan RI 2.

Baca: Peringatan Ustadz Abdul Somad Jelang Perayaan Tahun Baru, Simak Blak-blakannya Soal Pilpres 2019

Baca: Penjelasan Sri Mulyani Soal Kenaikan Gaji PNS dan Pensiunan Mulai 2019, Ini Besarannya

Baca: Deddy Corbuzier Ikut Tren Makan Teman, Kata Viral yang Seret Syahrini, Luna Maya & Reino Barack

Baca: Bocah Palestina Ini Ingatkan Via Vallen pada Masa Kecilnya, Ini Pekerjaan Via Sebelum Terkenal

Baca: Sikap Luar Biasa Putri Sulung Opick Soal Ayahnya Menikahi Bebi Silvana, Hari Ini Resepsi Pernikahan

Hiruk pikuk jelang Pemilu 2019 pun sudah mulai dirasakan oleh warga.

Namun, ada satu hal yang menjadi sorotan Ustaz Abdul Somad.

Pada sebuah ceramahnya, seperti diunggah oleh akun Instagram @abdulsomadfans, Kamis (13/12/2018), Ustaz Abdul Somad menyebut Indonesia memiliki satu musim sodaqoh.

Dengan nada bercanda, Ustaz Abdul Somad menyebut musim itu datangnya 5 tahun sekali.

"Tapi memang sekarang, ini memang musimnya sodaqoh," ujar Ustaz Abdul Somad.

"Di negeri kita ini, musim sodaqoh lima tahun sekali. Ada yang shodaqoh kain aja. Ada shodaqoh sembako aja," tambah dia.

Ia pun menyentil soal sodaqoh kain yang dimaksud.

"Dan biasanya model sodaqoh kain gini, tak bisa dipakai sembayang. Kenapa?" tanya Ustaz Abdul Somad kepada jemaah.

"Karena di ujung ada coblos nomor....." jawab ustaz kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 ini.

Jemaah pun serentak tertawa dan tepuk tangan mendengar ceramah Ustaz Abdul Somad tersebut.

Simak cuplikan videonya di bawah ini:

Sebelumnya, jelang pendaftaran capres cawapres peserta Pemilu 2019, Ustaz Abdul Somad sempat diusulkan menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Saat itu, namanya direkomendasikan Ijtima' ulama.

Namun, Ustaz Abdul Somad tegas menyatakan menolak untuk dicalonkan.

Saat berceramah di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang, Selasa (7/8/2018) malam, Ustaz Abdul Somad sudah menegaskan bahwa dia tidak akan menerima tawaran tersebut.

Ustaz Somad memutuskan bahwa ia tetap menjadi ustaz saja sampai mati.

Dia berpesan kepada siapapun yang menjadi pemimpin atau penguasa unuk menggunakan kekuasaanya untuk menegakkan syariat.

"Saya tentu lebih mengerti dengan diri saya," katanya, dikutip TribunSolo.com dari TribunBatam.id.

"Saya tentu lebih tahu tentang diri saya."

"Dan saya berazam sampai mati untuk ustaz saja," kata Ustadz Abdul Somad di tengah ribuan umat yang memadati lapangan Pamedan.

Menurutnya, keputusan itu dipilih karena datuknya (kakek) sedari dulu sudah berazam, menginginkannya cucunya menjadi ulama, mencerdaskan umat.

Karena itu, dia pun sedari kecil sudah di sekolahkan ke sekolah agama.

Bahkan datuknya sudah bertekad menyekolahkannya sendiri.

Datuknya sudah berwasiat dengan menyiapkan dua hektare kebun kelapa untuk menyekolahkannya.

"Jadi saya sudah berazam sampai untuk tetap menjadi ustaz," tegasnya.

Ustadz Abdul Somad pesan malam tahun baru 2019
Ustadz Abdul Somad pesan malam tahun baru 2019 (instagram/ustadzabdulsomad)

Kiat Ustadz Abdul Somad Saat Pilpres 2019

Penceramah kondang, Ustadz Abdul Somad memberikan kiat untuk memilih dalam Pemilu (Pemilihan Umum) khusunya pada Pilpres 2019 saat diwawancara Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas, Jumat (7/12/2018).

Saat itu, Karni Ilyas meminta pendapat Abdul Somad terkait kondisi bangsa terkini.

Menurut Abdul Somad, di masa peralihan kekuasaan atau pemilu, hampir semua aspek kehidupan selalu dikaitkan dengan hal-hal politik.

Mulai dari aspek sosial, ekonomi bahkan aspek agama.

Menurutnya hal tersebut adalah hal yang biasa, apalagi dengan perbedaan pilihan.

Baca: Jadwal Resmi MotoGP 2019, Balapan Perdana Sirkuit Losail Qatar 10 Maret 2019

Baca: Polda Riau Tetapkan Tiga Orang Jadi Tersangka Kasus Perusakan Atribut Partai Demokrat

Baginya itu sangat lazim terjadi.

Namun Abdul Somad tidak membenarkan ketika ada pihak yang menyalahkan pilihan pihak lainnya.

"Bertepatan dengan tahun politik, bagaimana menurut ustadz melihat situasi yang ada sekarang ini?," tanya Karni Ilyas.

"Saya kira di negara manapun kita tinggal bahwa yang namanya peralihan kekuasan akan selalu memberikan akses terhadap semua lini kehidupan," jawab Abdul Somad.

"Sosial, politik, agama, ekonomi, termasuk juga dalam kajian keagamaan."

"Sehingga selalu dikaitkan dengan politik."

"Selalu saya katakan bahwa berbeda pilihan adalah hal biasa."

"Tapi ketika kita menyalahkan orang yang berijtihad dengan pilihannya, di situ kita mengalami kekacauan pemikiran," kata Abdul Somad.

Mulai dari aspek sosial, ekonomi bahkan aspek agama.

Menurutnya hal tersebut adalah hal yang biasa, apalagi dengan perbedaan pilihan.

Baginya itu sangat lazim terjadi.

Namun Abdul Somad tidak membenarkan ketika ada pihak yang menyalahkan pilihan pihak lainnya.

"Bertepatan dengan tahun politik, bagaimana menurut ustadz melihat situasi yang ada sekarang ini?," tanya Karni Ilyas.

"Saya kira di negara manapun kita tinggal bahwa yang namanya peralihan kekuasan akan selalu memberikan akses terhadap semua lini kehidupan," jawab Abdul Somad.

"Sosial, politik, agama, ekonomi, termasuk juga dalam kajian keagamaan."

"Sehingga selalu dikaitkan dengan politik."

"Selalu saya katakan bahwa berbeda pilihan adalah hal biasa."

"Tapi ketika kita menyalahkan orang yang berijtihad dengan pilihannya, di situ kita mengalami kekacauan pemikiran," kata Abdul Somad.

Lebih lanjut, Abdul Somad menegaskan pentingnya berpikir lurus atau cerdas.

Juga menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan.

"Mata boleh jadi berdusta karena tidak bisa melihat kayu yang bengkok di tepi sungai," kata Abdul Somad.

"Kelihatannya bengkok padahal dia lurus."

"Oleh sebab itu maka kita mesti cerdas, dalam hal ini gunakan telinga, mata dengan baik."

"Maka InsyaAllah, Allah akan memberikan kita pilihan terbaik."

"Tidak perlu takut, tidak perlu cemas, karena kita bukan negara yang baru."

"Sebelum ada republik Indonesia, kami dari pulau Sumatera, khusunya Riau, 1723 kami sudah punya Kerajaan Siak Sri Inderapura."

"Di atas kami Aceh ada yang lebih tua lagi."

"Sahabat-sahabat kita di Kalimantan, di Papua."

"Maka jangan sampai kepentingan sesaat 5 tahun ini merusak kebersaman kita," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 'Sindir' Musim Sedekah Jelang Pemilu 2019, Ustadz Abdul Somad: Karena di Ujung Ada Coblos Nomor…

Baca: Penilaian Ustadz Abdul Somad Soal Kepemimpinan Jokowi, Bahas Tentang Kampret dan Cebong

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved