Berita Jakarta

Waketum Gerindra Ungkap Stretegi Prabowo Membuat "Penumpang Gelap" di Kubu 02 Gigit Jari

Guna mengantisipasi kekisruhan yang diinginkan oleh penumpang gelap itu, kata Dasco, maka Prabowo merancang pertemuan dengan Jokowi.

Editor: Elpianur Achmad
(Instagram Pramono Anung) via Kompas.com
Saat Jokowi dan Prabowo bersama menaiki kereta MRT dari Stasiun Lebak Bulus, Sabtu (12/7/2019). Pertemuan ini bersejarah karena menandakan rekonsiliasi di antara dua kubu yang selama ini membuat masyarakat terbelah sepanjang pemilihan presiden.(Instagram Pramono Anung) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Langkah tak terduga Prabowo Subianto membuka jalan rekonsiliasi dengan presiden terpilih Joko Widodo usai Pilpres 2019 membuat 'penumpang gelap' di kubu pasangan capres-cawapres 02 gigit jari.

Dilansir dari BolaSport.com Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad berkisah soal ada penumpang gelap pada Pilpres 2019 yang kerap menyudutkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gerindra. 

Prabowo adalah calon presiden nomor urut 02 pada Pilpres 2019. 

Prabowo kesal karena ulah para penumpang gelap itu. Mantan Danjen Kopassus itu, kata Dasco, ingin membuat para penumpang gelap tersebut gigit jari. 

Kelompok itu, kata Dasco, sempat memanasi Prabowo agar mengorbankan para pendukungya guna membuat negara rusuh. 

Tetapi, menurut Dasco, Prabowo punya cara lain: strategi yang mengagetkan penumpang gelap tersebut. 

"Prabowo jenderal perang, dia sudah baca dalam situasi terakhir. Dia sudah bilang sama kita kalau kita diadu terus, kita terus dikorbankan," kata Dasco saat ditemui di rilis nasional Cyrus Network, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

Baca: Ketua DPP PKS Memuji Sikap Prabowo yang Selalu Jaga Silaturahim dengan Banyak Pihak

Baca: Kehadiran Prabowo dan Ahok Jadi Perhatian Megawati di Kongres PDI-P di Bali

Baca: Prabowo Hadir di Pembukaan Kongres PDI Perjuangan, Megawati Lontarkan Candaan ini

Dasco menceritakan, langkah pertama Prabowo yang tak diduga-duga kelompok tersebut, adalah meminta para pendukungnya agar tak menggelar unjuk rasa saat sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Putusan ini, kata Dasco, bikin para penumpang gelap itu gigit jari.

"Itu di luar dugaan banyak orang, itu namanya penumpang gelap gigit jari," kata Dasco. 

Prabowo, kata Dasco, memang mengatakan pada timnya akan mengambil tindakan yang tak diprediksi kelompok itu. 

"Kata Prabowo, 'saya akan ambil tindakan yang bikin orang-orang itu enggak menduga'. Dia (Prabowo) banting setir, orang gigit jari," katanya.

Langkah selanjutnya, Prabowo membuka jalan rekonsiliasi, bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo. Itu pun, kata Dasco, putusan yang sepertinya tak diduga kelompok tersebut.

Langkah itu, kata Dasco, diakukan lantaran setelah sidang MK, masih ada sekelompok orang yang berusaha menghasut Prabowo. Dasco menyebut kelompok itu ingin Prabowo mengorbankan para ulama dan emak-emak.

"Sesudah MK masih ada tuh, ada yang ngomong sama Prabowo, 'Pak, kalau mau rakyat marah, ulama dan emak-emak disuruh ke depan biar jadi korban, rakyat marah.' Prabowo pikir, 'Emang gue bodoh? Kan kasihan emak-emak, ulama mau dikorbankan,'" ujar Dasco.

Baca: Waketum Gerindra Usulkan ke Prabowo Usung Istri Sandiaga Saingi Puteri Maruf Amin di Tangsel 2020

Baca: PDI Perjuangan Buka Pintu Bagi Ahok dan Mantan Cawapres 02 Sandiaga Uno untuk Bergabung

Baca: Tak Tanggung-tanggung, Megawati Ajukan Lebih dari 10 Calon Menteri ke Jokowi

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved