Ekonomi dan Bisnis

MERASA TERANCAM karena Ekspansi Gojek, Pengusaha Malaysia Ini Sebut Indonesia Negara Miskin

Rencana ekspansi perusahaan transportasi berbasis teknologi, Gojek diwarnai penolakan pengusahan Malaysia. Bahkan karena Gojek

Editor: Didik Triomarsidi
Tangkapan layar instagram @richbrian
Rich Brian tengah menerima bungkusan makanan dari Gojek Indonesia. 

Pengusaha Malaysia minta maaf

Tak lama berselang pemilik taksi Big Blue Malaysia, Datuk Shamsubahrin pun meminta maaf atas pernyataan dan tuduhan kepada Indonesia.

Gojek mendapat persetujuan dari pemerintah Malaysia untuk beroperasi langsung mendapat beragam komentar dari pebisnis Malaysia.

Ketika itulah ia menyampaikan kritik pedas hingga akhirnya menyebut Gojek tak boleh beroperasi dan menyebut Indonesia adalah negara miskin.

Dalam konferensi pers,(28/8/2019), Shamsubahrin mengaku media sosial hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.

Dia mengaku ucapannya berdasarkan pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi yang tengah terjadi di sana, seperti diberitakan Malay Mail.

"Indonesia ada di hati saya. Begitu juga dengan orang-orangnya," ujarnya. Dia mengaku berada dalam grup WhatsApp berisi driver Go-jek dan Grab.

Dia menuturkan ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin karena keberadaan Gojek. Menurutnya, seharusnya pemerintah Malaysia lebih mengenalkan merek layanan ojek lokal seperti Dego Ride ketimbang mengizinkan Go-jek masuk.

"Jadi, saya meminta maaf atas ucapan saya berdasarkan laporan yang saya baca," katanya.

Hai Guys! Berita ini ada juga di KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved