Berita Banjar

RSUD Ratu Zalecha Kurang Dokter Spesialis, Pasien Terpaksa Dirujuk ke Banjarmasin

Rumah sakit Daerah Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar masih kekurangan sejumlah dokter spesialis.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Hari Widodo
internet
RSUD Ratu Zalecha Kabupaten Banjar 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Meski berstatus rumah sakit type B, namun RSUD Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar masih kekurangan sejumlah dokter spesialis.

Saat ini baru ada 40 orang saja dokter spesialis di rumah sakit ini. Untuk mengatasinya terpaksa melakukan rujukan ke Rumah sakit Ulin di Banjarmasin.

Kepala Dinas Kesehatan Banjar Ikhwansyah ketika dikonfirmasi mengatakan Kabupaten Banjar kekurangan dokter spesialis patologi klinik dan radiologi.

"Kita masih kekurangan dokter Spesialis patologi klinik dan radiologi, hanya satu orang di RS saja. Semoga kedepan ada tambahan kekurangan dokter spesialis tersebut," kata Ikhwansyah.

Terpisah Direktur RS Ratu Zalecha, dr Topik Norman Hidayat mengatakan jumlah dokter spesialis ada 40 orang.

Baca: NEWSVIDEO : Kemeriahan Festival Nanas Mekarsari 2019, Warga Sampai Berebut

Baca: Rayakan 10 Muharam 1441 H, MAN 3 Banjarmasin Gelar Lomba Masak Bubur Asyura

Baca: Miliki Sejarah Ekonomi Syariah yang Besar, Banjarmasin didapuk Menjadi Tuan Rumah Fesyar-KTI 2019

Baca: Kunjungi Rumah Noviyanti Korban Baku Tembak, Bupati Sukamta Minta Keluarga Tabah dan Ikhlas

"Untuk doktet spesialis yang perlu di tambah untuk rs.ratu Zalecha adalah spesialis mikrobiologi klinik, patologi anatomi, bedah urologi, bedah mulut dan kedokteran forensik," kata dia.

Dia juga mengatakan mengenai kondisi ini pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah daerah.

" Sudah diusulkan ke pemerintah daerah, mudahan ada yang mendaftar dan mau," katanya.

Terpaksa bila ada pasien terkait itu pihaknya melakukan rujukan ke RS Ulin d Banjarmasin. "Kami masih melakukan rujukan ke rs ulin, bila ada kasus tersebut," ucap Direktur RS Ratu Zalecha dr Topik Norman Hidayat.

Kekurangan tenaga medis memang masih jadi problem di Kabupaten yang dipimpin Bupati Banjar H Khalilurrahman ini. Bahkan sampai ada peningkatan kenaikkan uang gaji atau honorarium pun dilakukan guna menarik minat para tenaga medis di Bumi Barakat.

Tercatat, peningkatan kenaikannya lumayan banyak, sekitar 60 persen. Jika semula hanya Rp 1,6 juta per bulan, sekarang mulai awal Januari 2019 naik menjadi Rp 2,5 juta.

Diharapkan melalui upaya itu (menaikan honor) mampu menarik minat kalangan dokter maupun apoteker untuk bertugas di Kabupaten Banjar.

Di Pemkab Banjar juga setidaknya membutuhkan 10 orang dokter (4 dokter umum, 6 dokter gigi). Selain itu juga memerlukan 15 orang apoteker.

Lokasi penempatannya seluruhnya di luar Kota Martapura. Di antaranya di puskesmas di wilayah Kecamatan Simpangempat, Pengaron, Sungaitabuk, Paramasan, Sungaipinang, Tatahmakmur, Aluhaluh, Beruntungbaru, Karangintan. Bagi yang berminat bisa memasukkan berkas lamarannya ke Dinkes Banjar.

Tugas dokter PTT yang dibutuhkan saat ini memang tidak ringan karena harus bertugas di tempat terpencil. Karena itu, Pemkab Banjar juga selalu memberikan perhatian khusus di antaranya secara bertahap menaikkan gaji maupun penyediaan fasilitas penunjang kerja.

Baca: Dinar Candy Sebut Ada Video Youtuber dan Seorang Wanita Saat Bebby Fey Diduga Tuduh Atta Halilintar

Baca: Video Simon Out Digaungkan Supporter Garuda di GBK, Skor Akhir Timnas Indonesia vs Thailand 0-3

Baca: Kim Kardashian Dinyatakan Positif Idap Lupus, Simak Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved