Berita Banjarbaru
Layanan Air Minum di Kalsel Ternyata Masih Minim, Pemprov Kalsel Lakukan Ini
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, kalsel salah satu provinsi yang masih berada di bawah rata-rata nasional dlaam layanan air minum
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU -Ternyata akses masyarakat untuk memperoleh air minum masih menjadi catatan untuk dientaskan. Sebab, secara nasional belum ada satu provinsi pun yang memiliki akses air minum hingga 100 persen.
Hal tersebut terungkap dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, dimana rata-rata nasional untuk akses air minum layak, tercatat di wilayah perkotaan sebesar 81,55 persen dan wilayah perdesaan baru 64,18, persen.
Sedangkan persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan, secara nasional tercatat baru 65,28 persen.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, pun mengakui data itu, termasuk Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi yang masih berada di bawah rata-rata nasional yaitu baru 50,46 persen rumah tangga yang memiliki akses air minum layak di tahun 2018.
Kendati demikian, kalau dibandingkan tahun 2017, angka ini telah mengalami kenaikan.
Baca: Prabowo Heran Disebut Tak Akan Mengambil Gaji, Tetap Akan Pakai Mobil Dinas dan Rumah Dinas
Baca: Didatangi BNNP Kalteng, Wakil Bupati HM Nafiah Ibnor Ungkap Pencegahan dan Rehabilitasi Narkoba
Baca: Dapat Informasi Ada Mafia Penghambat Porgram Pembangunan, Jokowi Ancam Gigit Balik
Baca: Berkasnya Tidak Lengkap, Jaksa di Kejari Banjarbaru Kembalikan Kasus Lihan ke Polisi
"Tahun 2017 yang tercatat baru sebanyak 48,56 persen rumah tangga dengan akses air minum layak di daerah kita. Jadi setiap tahun sebenarnya ada peningkatan," urai Sahbirin Noor.
Pria yang akrab disapa Paman Birin tersebut juga mengungkapkan bahwa pemerintah selama ini tidak berdiam diri baik ditingkat pusat maupun daerah.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional Banjarbakula.
Proses pembangunan SPAM Regional Banjarbakula telah dimulai sejak tahun 2013 lalu.
Dibangunnya SPAM Regional Banjarbakula bertujuan untuk menyediakan air baku untuk dua wilayah.
Wilayah 1 meliputi Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut dan wilayah 2 meliputi Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Barito Kuala. SPAM ini berkapasitas 250 liter/detik dan telah selesai dibangun pada 2015 lalu.
Rencanya, Pemprov Kalsel pada tahun 2020 mendatang akan melanjutkan pembangunan SPAM Regional tahap II.
Kepala Dinas PUPR Prov Kalsel, Roy Rizali Anwar, menambahkan anggaran yang akan dikucurkan dalam perkembangan pembangunan SPAM Regional Banjarbakula tahap II akan menggunakan alokasi anggaran di tahun 2020, bernilai Rp 80 Milyar. Sedangkan, sisanya diselesaikan di tahun 2021.
"Terkait realisasi pembangunan tersebut, diperlukan lahan yang harus dimiliki Pemprov Kalsel sebagai pengelola. Sehingga, lahan semula berstatus milik Pemkab Banjar harus kita ambil alih melalui konversi dengan penyertaan modal Provinsi," runutnya.
Pengalihan Aset
