Berita Kotabaru
Pembunuhan di Sigam Kotabaru Direka Ulang, Terungkap Ada Tusukan 18 Kali, Pemicunya Ternyata Ini
Korban Sarmani alias Mani (41), tewas ditusuk sebanyak 18 kali dengan pisau bawaan tersangka.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Masih ingat dengan kasus pembunuhan di Desa Sigam Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru? Sempat diduga ditusuk menggunakan gunting, ternyata tidak benar.
Pasalnya, pada rekonstruksi yang digelar jajaran Satreskrim Polres Kotabaru, pada Senin (9/12/19) siang, ternyata korban Sarmani alias Mani (41), tewas ditusuk sebanyak 18 kali, bukan karena gunting yang ada dilokasi tapi pisau bawaan tersangka.
Pada reka ulang adegan pembunuhan tersebut, juga terlihat ada pengancaman yang dilakukan korban terhadap tersangka, Asdar alias Sangkala. Ancaman tersebut membuat tersangka, lebih dulu membunuh korban dengan menusuk korban secara bertubi-tubi.
Antara korban dan pelaku sendiri merupakan teman dan sama-sama mabuk tuak ditempat yang sama pula, di perumahan Wika Desa Sigam Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Namun, pengaruh alkohol membuat keduanya tak terkontrol dan akhirnya berujung kematian.
• Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Vietnam Siaran Langsung RCTI Final Sepakbola SEA Games 2019
• Pertemuan Fairuz A Rafiq dengan Galih Ginanjar cs Akan Terjadi? ini Kata Istri Sonny Septian
• Bicara Anak, Rezky Aditya dan Citra Kirana Tak Mau Tunda Punya Momongan & Main Sinetron Bareng
• Ada Pelamar CPNS 2019 Langka di Pemkab Tapin, Nita sebut dari Alumni Perguruan Tinggi Turki
Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Kotabaru, Iptu Imam Wahyu Pramono SIK, kepada Banjarmasinpost.co.id, mengatakan dari reka ulang tersebut, ada 16 adegan.
Motif tersangka sendiri adalah takut dan dendam karena diancam sehingga nekat merencanakan pembunuhan tersebut.
" Pelaku bawa pisau, sementara gunting itu milik korban. Gunting tak sempat dipakai, namun korban diancam akan dibunuh menggunakan gunting itu," katanya kepada Bpost.
Iptu Imam menyebutkan, dari adegan tersebut terlihat saat mereka ada lima orang, mabuk tuak bersama. Namun saat mabuk itu, emosi sudah tak terkontrol dan saling menyinggung.
Bahkan korban saat itu, sempat mengancam tersangka akan dibunuhnya bila bertemu dimanapun, kemudian mengusirnya.
Saat itu, semuanya bubar, hanya korban dan rekannya Baha yang saat itu sedang mabuk berat dan tertidur.
Sementara tersangka dan dua rekannya bubar. Namun saat pertengahan jalan, tersangka baru ingat kalau dia ketinggalan jaket dan HP.
" Si tersangka balik lagi ngambil jaket dan HPnya, nah saat itu korban langsung emosi pula karena dianggap tersangka memang menantang. Namun maksud korban haya ingin mengambil jaket dan HPnya. Setelah itu, tersangka pulang, " katanya.
Diperjalanan pulang karen masih dalam pengaruh miras, dia bertemu dengan dua orang yang dikenalnya.
Disitu, dia menanyakan kepada kedua orang tersebut apakah punya pisau atau tidak.
Kedua orang tersebut mengaku ada dan sempat bertanya untuk apa, namun karena tersangka mabuk, kedua orang tersebut memberikan pisaunya.
• Sebelum Gantung Diri, Polisi Sebut Pemuda Desa Pingaranilir Ini Sering Kebingungan dan Kesurupan
• Pengakuan Nikita Mirzani Diajak Hotman Paris ke Bali, Teman Billy Syahputra Sampai Disebut Bahaya
• Klasemen Medali SEA Games 2019, Waspada! Vietnam Terus Pepet Indonesia, Ini Perbandingan Medalinya
