BPost Cetak

Bahrudin Terobos Palang Pintu, Satu Keluarga Tewas Ditabrak Kereta Api

Tujuh anggota keluarga tewas sekaligus dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di perlintasan Kereta Api Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Editor: Hari Widodo
BPost Cetak
BPost Edisi Senin, (23/12/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, CIBITUNG - Tujuh anggota keluarga tewas sekaligus dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di perlintasan Kereta Api Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Sebuah minibus Daihatsu Sigra dengan nomor polisi B-1778-FKY warna biru ditabrak kereta api Argo Parahyangan KA69F yang melaju dari arah timur (Cikarang) ke arah barat (Jakarta).

Kecelakaan terjadi pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 22.15 WIB. Jumani (50), warga yang biasa membantu menjaga perlintasan, mengatakan mobil yang ditumpangi tujuh korban awalnya melaju dari arah Wanasari (utara) hendak ke arah Pasar Induk Cibitung (selatan).

”Posisi mobil sudah menerobos palang. Jadi palang sudah enggak ketutup (sempurna) gara-gara setengah badan mobil sudah masuk,” kata dia di lokasi kejadian, Minggu (22/12).

Banjarmasin Kekurangan 1.500 Pengajar, Pensiunan Guru Ditawari Jadi Honorer

Deg-degan Maudy Ayunda di Meet and Greet Film Habibie & Ainun 3

Sosok Margin Wieheerm, Wanita Disebut Pengganti Citra Kirana, Istri Rezky Aditya di Hati Ali Syakieb

Sebab Utama Betrand Peto Perlakukan Sarwendah, Istri Ruben Onsu yang Viral, 6 Pengakuan Ayah Kandung

Pada saat kejadian, ada dua kereta api yang melintas. Alarm peringatan di perlintasan sudah menyala begitu kereta mulai mendekat. Saat kereta pertama lewat, mobil masih aman.

Diakui Jumani, memang ada jeda bunyi alarm untuk menandakan ada kereta lagu yang akan lewat. Saat itulah mobil menerobos ke perlintasan.

”Mobil mungkin kepancing motor. Kalau enggak salah mobil berhenti kaya mati di tengah dan langsung ketabrak kereta,” jelasnya.

Kereta Argo Parahyangan menyeret mobil hingga lima meter. Enam korban langsung terpental, sementara pengemudi mobil Bahrudin (51) dalam kondisi sekarat dan meninggal saat berada di RSUD Kabupaten Bekasi.

Sedangkan enam korban yang tewas di tempat adalah Watinah (50), Santi (30), Yanto (50), Didit (12), Syafrudin (49) dan Yanda (32). Mereka adalah warga Jalan Arjuna III, nomor 34, RT.07/RW07, Kelurahan utan Kayu selatan, Matraman, Jakarta Timur.

Para korban diketahui baru pulang menjenguk keluarga yang sakit. “Habis dari rumah saya, nengokin saya, saya kan sakit,” kata salah satu anggota keluarga korban, Firman di rumah duka di Jakarta Timur, Minggu (22/12).

Firman mengatakan dirinya sempat menahan saudaranya itu untuk pulang. Sebab, dia tahu betul kawasan sekitar perlintasan kereta Cibitung sedang ramai pada Sabtu malam.

Rumahnya Digeledah, Ternyata Petani Gunung Mas Ini Simpan 28 Paket Sabu di Kolong Rumah

Erick Thohir Ungkap Jabatan Strategis Dirut, Dirkeu dan Komut di PLN Ditentukan Sore Ini

Tiga Bulan Disandera Abu Sayyaf, 2 Nelayan Indonesia Berhasil Dibebaskan, 1 Tentara Filipina Tewas

“Sudah saya tahan, enggak boleh pulang karena di sana ramai kalau malam minggu. Cuma ya, memang ingin pulang, enggak bisa ditahan,” ungkap dia.

Sekitar pukul 22.00 Firman mendengar adanya kecelakaan di Cibitung melalui media sosial. Firasatnya sudah tak karuan saat melihat mobil yang terlibat kecelakan mirip dengan yang dimiliki keluarganya.

“Saya lihat KTP benar namanya, langsung saya suruh istri saya ke sana, ke RS Cibitung,” ujar dia. (warta kota)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Hari-hari Terakhir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved