Berita HSS
Jual Tas Anyaman di Pasar Subuh Kandangan, Ardiansyah Berharap Masyarakat Kurangi Pakai Kresek
Aneka produk anyaman berbahan plastik maupun berbahan rotan dan bambu terlihat berwarna warni di pasar subuh Kandangan.
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Aneka produk anyaman berbahan plastik maupun berbahan rotan dan bambu terlihat berwarna warni. Selain tas berbentuk keranjang mini, ada pula nyiru, bakul, kipas tangan, tangguk serta tikar purun.
Penjualnya, Ardiansyah dari Desa Barikin, Hulu Sungai Tengah, menjajakan produk tersebut di Pasar Subuh Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Selasa (4/2/2020).
Sedangkan aneka kerajinan tangan tradisional tersebut, dia beli dari perajin di Hulu Sungai Utara. “Saya sudah dua tahun berjualan aneka anyaman ini. Belinya di Lampihong, Hulu Sungai Utara,”ungkap Ardiansyah.
Menurutnya, semua produk anyaman, merupakan hasil inovasi perajin. Dengan warna warni dan motif beragam, seperti keranjang belanja, misalnya, dia lebih mudah memasarkan. Bahkan cukup diminati masyarakat pembeli.
• Video Pelaku Pembakar Sekolah di Barabai Gunakan Lilin, Pel Lantai dan Bak Sampah
• Khawatir Bernasib Seperti MAN 1, Kepala MIN 2 Hulu Sungai Tengah Langsung Jaga Sekolahnya
• Akhirnya Teddy Buka Suara & Ungkap Pencuri Perhiasan Ibu Rizky Febian, Lina yang Diberi Sule
• Nikah Siri Sarita Abdul Mukti & Brondong 18 Tahun Terjadi di Masa Lalu, Bikin Faisal Harris Begini
“Dulu kan tas belanja, ataupun bakul, hanya dari bahan purun, tanpa motif dan varian warna. Sekarang sudah berbahan plastik dengan warna dan motif menarik, sehingga lebih ,memikat,”ungkapnya.
Disebutkan bahan tradisional seperti bambu, rotan dan purun masih digunakan. Sedangkan bahan plastik sebagai variasi saja. Dengan harga Rp 15 ribu per tas keranjang belanja, harga tersebut cukup terjangkau.
Ardiansyah berharap, dengan memakai produk anyaman, diharapkan ibu-ibu yang berbelanja ke pasar meninggalkan kebiasaan pakai kantong kresek.
Menurutnya kantong kresek menghasilkan sampah tak ramah lingkungan. Sedangkan menggunakan tas anyaman untuk belanjaan, bisa dipakai berulang-ulang, tak menjadi sampah, serta terlihat lebih keren.
• VIDEO : Sidang Dugaan Korupsi Pengadaan Penunjang Air Bersih Pedesaan, Mantan Kadis Perkim Saksi
• Warga Tiga Desa di Batola Kena Tipu, Pemilik Toko Dijanjikan Biaya Sewa Rp 15 Juta Per Tahun
• Isi Chat WA Nikita Mirzani & Sajad Ukra Seusai Bebas, Sohib Billy Syahputra Tulis Hal Tak Terduga
Ardiansyah memasarkan kerajinan anyaman di Kandangan, tiap Selasa, Jumat dan Minggu. Bahkan juga sampai ke Kabupaten Tapin dan Barabai, dengan sarana tranportasi sebuah mobil pikap.
Menurutnya,memasarkan produk anyaman tak repot, karena tak memerlukan toko. Cukup dihamparkan di atas tanah yang kering. Pembeli pun terpikat dengan warna warni produk yang dia jual.
(banjarmasinpost.co.id/hanani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/warna-warni-aneka-produk-anyaman.jpg)