Berita Banjarmasin
Kue Lempeng Onny Disukai Pelanggan Menengah ke Atas, Oleh-oleh Dibawa ke Jakarta dan Surabaya
Wadai atau kue Lempeng sudah tak asing lagi di lidah orang Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Begitu familiarnya kuliner khas Kalimantan Selatan ini
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Alpri Widianjono
Foto
Wahidah Onny buat Banjarmasin Post
Sedang bikin Roti Pisang dan Lempeng
BANJARMASIN POST.CO.ID - Wadai atau kue Lempeng sudah tak asing lagi di lidah orang Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Begitu familiarnya kuliner khas Kalimantan Selatan ini, membuat Wahidah Onny mencoba membikin dan menjualnya.
"Alhamdulillah, sambutan masyarakat cukup antusias membeli Lempeng bikinan saya. Sekitar 60 buah sehari lakunya dengan harga Rp 5.000 per buahnya," cerita Onny, Minggu (23/2/2020).
Uniknya, lanjut dia, penggemar Lempeng justru kebayakan pelanggan menengah ke atas dan ini membuatnya bingung.
• Raffi Ahmad & Nagita Slavina Datangi Kakak Ayu Ting Ting Setiba di Indonesia, Ini yang Dilakukan
• Kembangkan Kasus MS, Polres Tabalong Tangkap Bandar Kakap, Sita Lebih 1 Ons Sabu
• Kalselpedia: Ada Monumen di Tengah Taman di Kandangan, Siapakah Darmansyah Zauhidie?
• Utusan Kabupaten Tapin Meraih Juara Umum di Jambore Pemuda Remaja Masjid se-Kalimantan Selatan
Biasa makanan ngemil itu untuk acara keluarga dan teman minum kopi atau teh.
Dia menambahkan, jualan Lempeng Toko Roti Pisang samping Kompleks Bumi Indah Lestari 2, Jalan Perdagangan RT 30, Banjarmasin, sejak setahun lalu.
"Sebenarnya saya lebih dulu jualan roti pisang, tepatnya lima tahun lalu. Jualan Roti Pisang awalnya lewat pesanan dan tiga tahun lalu sudah punya toko sendiri," paparnya seraya mengatakan harga roti pisang dijualnya Rp 3.000 per bijinya.
Dia pun bercerita Lempeng berbeda adonan dengan Roti Pisang.
Kalau Lempeng pake campuran kelapa muda parut dan rasa Lempeng sudah 'kuat', jadi tak perlu pakai topping.
"Bila roti pisang pakai ubi cilembu, masaknya juga berbeda. Roti Pisang pakai tuangan yang ada lobang 12, sedangkan Lempeng menggunakan tuangan teflon kecil saja," tandasnya.
Kesamaannya, baik Roti Pisang dan Lempeng sama-sama memakai pisang talas.
Ibu satu anak ini pun bercerita, Lempeng dan Pisang Talas bikinannya biasanya dibawa untuk oleh-oleh ke Kalimantan Tengah, Jakarta dan Surabaya.
• Atta Halilintar buat Aurel Hermansyah Hampir Pingsan Gegara Ini, Anak Krisdayanti Ingin Nangis
• Kalselpedia: Sambil Santai, Pengunjung Ditemani Cahaya Laser di Taman Darmansyah Zauhidie Kandangan
• Ketua Tanfiziah PCNU Kota Banjarbaru Langsung Bergerak Demi Kemasalahan Ummat
• Sensasi Adrenalin Menuju Puncak Tahura Sultan Adam Mandiangin, Lewati Jurang di Sepanjang Jalur
"Biasanya mereka pesan dulu untuk oleh-oleh. Lempeng dan Roti Pisangnya tahan dua hari suhu ruangan dan bila disimpan di lemari es bisa 5 atau 6 hari," ujarnya
Menurut Ketua Forum Komunikasi Daerah Untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin ini, omset per hari nya sekitar Rp 1.200.000
Namun, lanjut Ony, pasaran kuliner lagi pasang surut.
"Alhamdulillah, hari ini pukul 14.00 Wita sudah habis," ceritanya.
Kendala selama ini, jelas dia, pisang talas harganya naik terus.
Bahkan terkadang pas musim kemarau, pisangnya menjadi agak kecil dan mahal. (Banjarmasinpost.co.id/Syaiful Anwar)