Berita Kotabaru

VIDEO Warga Desa Tarjun Kelumpang Hilir Kotabaru Mengeluh Adanya Debu, Ini Kata PT ITP

Warga Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, mengeluh debu dari perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa (ITP) Tbk.

Penulis: Man Hidayat | Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Warga Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalsel, mengeluh debu dari perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa (ITP) Tbk.

Warga yang bersentuhan langsung dengan tembok pagar perusahaan mengaku terdampak langsung.

Pasalnya, sejak awal pun masyarakat tak pernah merasakan uang debu, namun debu semen selalu ada.

Warga khususnya RT 2 Desa Tarjun berada di sekitar pagar perusahaan hanya bisa menghirup debu dan terkadang anak-anak hingga orangtua juga sering mengalami batuk dan sesak napas.

Saat Banjarmasinpost.co.id mendatangi ke lokasi, bertemu Siti Jubaidah yang sedang menyapu terasnya. Bersama dengan temannya, Hj Jamaliah, kemudian duduk bareng.

Warga Keluhkan Debu Diduga dari PT ITP Tarjun, Begini Tanggapan Perusahaan

96 Warga Ikut Pelatihan Gratis Berbasis Kompetensi di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupten Tapin

Ringankan Korban Kebakaran Desa Tangga Ulin Hulu, BPBD HSU Bangun Dapur Umum

Pembelaan Istri Judika Soal Tangis BCL di Idol, Duma Riris Singgung Izin Istri Ashraf Sinclair

H Jamaliah dan Siti Jubaidah, mengakui debu yang mengancam masyarakat. Cukup berbahaya dan menggangu pernapasan.

"Saya saja sudah sering sesak napas. Kasihan warga di sini. Pembuangan debunya sepertinya lebih banyak malam. Kalau siang, kurang. Tapi, kadang-kadang saja. Kalau sudah angin utara, pasti dah debunya ke sini," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id.

Ditambahkan Siti Jubaidah, setiap hari harus menyapu terasnya berkali-kali karena debu yang ada cukup banyak.

Ketua RT 2 Desa Tarjun, Alyas, membenarkan, warganya sering mendapatkan debu dari PT ITP. Apalagi saat musim kemarau, termasuk dirinya yang sangat dekat dengan tembok perusahaan.

Musim hujan, menurutnya kurang karena debunya langsung hilang.

Selama ini, dia juga mengaku tak ada penyiraman di desa-desa terkait debunya.

Anak Enggang dari Pegunungan Meratus Dievakuasi, Kucing Hutan Dilepasliarkan di Paringin

Bagikan Kartu Elpiji Kepada 36.725 KPM, Wali Kota Ibnu Sina Harapkan Pembagian Gas Melon Merata

Isu Perceraian Rey Utami Buat Pablo Benua Bereaksi, Nasib Barbie Kumalasari - Galih Ginanjar?

"Untungnya pohon-pohon agak tinggi, jadi sedikit berkurang. Kalau tidak ada pohon di rumah, sudah pasti lebih parah. Apalagi kalau kemarau, kelihatan itu debu-debunya di daun-daun dan sekitar juga masih ada menempel. Kalau musim hujan seperti ini, ya sering hilang," kata Alyas.

Terpisah, Kamis (5/3/2020), Eva Ariani selaku Environment Section Head PT ITP Tarjun Kotabaru, saat ditemui, mengatakan, informasi debu tersebut sebelumnya sudah tidak pernah dikeluhkan.

Debu yang dikeluhkan juga harus dipastikan, apakah itu debu dari perusahaan atau dari jalanan.

"Kalau kita ke sana, kami cek, apakah itu debunya sampai atau tidak. Jadi, apakah itu debu dari aktivitas pabrik atau aktivitas mereka sendiri. Karena, kami ada alat mendeteksi setiap hari," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved