Usaha Rotan Warga Kalteng
Harga Anjlok, Pengepul Rotan Ini Kini Memanfaatkan Keluarga
Anjloknya harga rotan membuat usaha rotan di Kalteng tak lagi bergairah. Pengepul rotan pun kini memanfaatkan keluarga untuk jalankan usahanya
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Usaha rotan di Kalimantan Tengah, saat ini seperti hidup segan mati tak mau, karena meskipun rotan cukup banyak namun harga rotan semakin anjlok sehingga akhirnya harga murah pPun di jual.
Saat ini harga rotan mentah bersih yang dijual pengepul kepada perusahaan Rp 200 ribu untuk satu pikulnya, dulu saat rotan mentah masih bisa di ekspor harga untuk satu pikul bisa mencapai Rp300 ribu-Rp400 ribu bahkan bisa tembus hingga Rp500 ribu satu pikulnya.
Ica pengepul rotan di Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, mengatakan, dulu untuk menjalankan usahanya dalam mengumpulkan rotan hingga membersihkannya masih bisa menggaji orang dalam jumlah banyak.
• Ekspor Bahan Mentah Dilarang Pemerintah, Usaha Rotan di Kalteng Merosot
• Tumbuh di Bantaran, Rotan Jadi Usaha Warga Pinggiran Sungai di Kalteng
• Katingan Penghasil Rotan Terbesar di Kalteng, Setiap Bulan Produksi 800 Ton
Tapi saat ini, di saat bisnis rotan seret dia memilih memanfaatkan kekuarganya dengan gaji yang secukupnya bagi hasil yang diberdayakan untuk tugas mengangkut rotan dari kebun rotan hingga tempat penumpukan.
"Keluarga saya semua yang membantu untuk pengumpulan dari kebun rotan diangkut ke gudang kemudian dibersihkan dan dijual lagi ke pengepul besar atau pabrik yang mempunyai gudang besar di Kecamatan Kota Besi," ujarnya.(banjarmasinpost.co.id /faturahman)
