Berita HSS

VIDEO Kisah Normila Perajin Anyaman Bambu di Pariangan HSS

Berbekal pelatihan menganyam bambu di Loksado, Kini Normila menjadi pengrajin anyaman yang produknya tak kalah dengan pengrajin di Jogyakarta.

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - JARI jemari Normila (26) dengan lincah menjalin helaian tali berbahan bambu tirik yang sudah diraut dan diberi warna.

Hanya dalam hitungan menit, helaian bambu itu sudah membentuk anyaman, yang akan dijadikan tempat menyajikan nasi dan sayuran.

Normila tak sendiri, dia menganyam bersama sembilan anggota kelompok yang dia bina.

Antara lain Elmatika, Muliati, Mastini dan Sumiati. Kelompok Anyaman Sejahtera Muara Hariang namanya.

Kelompok yang seluruh anggotanya perempuan ini tiap harinya memanfaatkan waktu luang, untuk kegiatan produktif, menganyam.

Di dusun Muara Hariang, Kampung Pariangan, Desa Batu Bini, Kecamatan Padang Patung Hulu Sungai Selatan, memang dikenal sebagai salah satu penghasil bambu selain di Kecamatan Loksado.

Uniknya Sandal Hotel dari Anyaman Eceng Gondok, Sopianor Kewalahan Layani Permintaan

VIDEO Pengrajin di HSU Ini Buat Anyaman Bernilai Tinggi dan Unik dari Enceng Gondok

VIDEO Eksotika Anyaman Simpai Kerajinan Dayak

Memasuki desa tersebut, suasana sejuk dan teduh terasa. Di kiri dan kanan jalan, didominasi rimbunnya pohon bambu dan kebun karet warga.

Tak hanya jenis bambu batung, tapi juga bambu tirik. Yaitu jenis bambu berbatang kecil dengan panjang satu sampai 1,5 meter.

Bambu tirik itulah yang diolah Normila dan kelompoknya menjadi aneka produk anyaman. Menghasilkan berbagai macam barang seni.

Seperti anyaman tempat nasi dan sayur, tutup lampu tidur, tempat botol madu, kota tisu, butah, tas fesyen serta banyak lagi jenis anyaman lainnya yang menarik dijadikan peralatan di rumah.

Normila baru menggeluti kerajinan anyaman bambu sejak Desember 2019. Setelah mengikuti pelatihan di Desa Hulu Banyu, Loksado.

Selanjutnya oleh Dekranasda HSS dia diajak mengikuti studi banding ke Jogjakarta, ke kawasan perajin anyaman.

“Pulang dari Jogjakarta, saya terus berlatih menganyam di rumah. Mencari batang bambu sendiri ke hutan,” tuturnya.

Setelah berhasil membuat aneka produk berbahan bambu, dia mengajak para remaja dan ibu-ibu bergabung bersamanya dalam wadah usaha kelompok tadi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved