Wabah Virus Corona
Benarkah 32 Ribu Orang di Jakarta Terinfeksi Virus Corona? Peneliti SimcovID Ungkap Data
Benarkah 32.000 orang di Jakarta sudah terinfeksi Virus Corona atau Covid-19? Ilmuwan dan peneliti SimcovID ungkap rinciannya.
Misalnya PSBB, lanjut Nuning, bisa dijalankan dengan baik, maka bisa menekan mobilitas. Harapannya, rantai penyebaran virus corona ini juga terputus.
"Sehingga angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan dan potensi total kasus akan lebih rendah," sambung Nuning.
Nuning mengatakan selama PSBB bisa menekan mobilitas penularan virus corona sampai 10 persen, maka dapat menjadi intervensi supresi untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Mitigasi kalau yang bergerak 50 persen, jika sampai di bawa 50 persen maka boleh didefinisikan sebagai mitigasi keras," imbuh Nuning.
Strategi mitigasi bertujuan agar rumah sakit dapat menampung pasien yang memerlukan perawatan medis. Sebab, epidemi selesai apabila hampir seluruh penduduk terinfeksi dan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Sedangkan supresi, jika laju penambahan kasus baru terus berkurang, sehingga penyakit Covid-19 ini hilang dari masyarakat.
Setelah penyakit hilang, ada kemungkinan terjadinya gelombang kedua, ketiga dan seterusnya.
Tingkat urgensi Covid-19
Dari estimasi menggunakan model SEIRQD, dari 1 kematian dapat diperkirakan ada sekitar 385 kasus.
Dengan catatan, studi hanya terbatas untuk provinsi dengan jumlah kematian yang lebih dari nol. Serta, model valid jika sebagian besar pasien yang meninggal tidak berpindah provinsi selama 2 minggu.
Hasil riset SimcovID Team, peneliti menyimpulkan Jakarta memiliki kepadatan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia, dengan 315 kasus untuk setiap 100.000 populasi.
Kepadatan kasus infeksi virus corona di ibukota ini jauh melebihi provinsi lain, yang hanya berkisar di bawa 50 kasus per 100.000 populasi.
Sebagian besar provinsi dengan kepadatan kasus Covid-19 tertinggi dan rasio kasus tidak terdeteksi terletak di luar Jawa.
Di antaranya Bengkulu, Papua Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kepualauan Riau dan Bali.
Tim peneliti juga mengatakan makin lambat penerapan kebijakan, maka akibatnya puncak endemi akan semakin tinggi.
Selain itu, dalam menerapkan karantina wilayah, kecepatan identifikasi hasil rapid test akan turut menentukan kecepatan tercapainya puncak sekaligus penurunan kasus infeksi virus corona di Indonesia.
• Pemudik Positif Virus Corona Mulai Muncul, Bangkalan Langsung Zona Merah Covid-19
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul 32.000 Orang Jakarta Diperkirakan Positif Covid-19, PSBB Bisa Tekan Infeksi Corona
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/warga-duduk-dengan-menerapkan-social-distancing-atau-saling-menjaga-jarak.jpg)