Wabah Corona di Kalsel

Fakta di Balik Lonjakan Positif Covid-19 dan Sebarannya di Kota Banjarbaru, Ada Klaster Gowa

Fakta di Balik Lonjakan Positif Covid-19 dan Sebarannya di Kota Banjarbaru, Ada Klaster Gowa

Penulis: Aprianto | Editor: Rendy Nicko
Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel
Data terkini Covid-19 Kalsel Jumat (24/4/2020) 

Sementara itu, rincian dari 132 kasus positif Covid-19 di Kalsel tersebut adalah dalam perawatan dan karantina mandiri sebanyak 114 orang, pasien sembuh bertambah menjadi 11 dan yang dilaporkan meninggal sebanyak 7 orang.

Dimana kasus positif yang paling banyak yakni dari Kota Banjarmasin sebanyak 40 kasus, disusul Kota Banjarbaru dan Kabupaten Batola yang kini sama sama memiiki 23 kasus.

Hari ini sendiri peningkatan kasus di Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin cukup mencolok dimana ada penambahan 8 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Kemudian disusul Tanbu 13 kasus, dan Kabupaten Banjar 10 kasus, sisanya dibawah 10 kasus.

Adapun HSU masih sama yakni nol kasus pasien positif.

Sementara dilaporkan pula, ada sebanyak 12 Pasien Dalam Pengawasan dan Orang Dalam Pengawasan sebanyak 1456.

Hingga berita ini dirilis, banjarmasinpost.co.id masih menunggu penjelasan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel.

Ini Penyebab Kenaikan Jumlah Positif Covid-19 di Kalsel

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (24/4) sore di Banjarbaru menjelaskan hari ini ada penambahan kasus positif sebanyak 18 kasus.

Dari 18 kasus batu itu, 1 diantaranya dari PDP yang meningkat menajdi positif dan  17 lainnya hasil kegiatan Tracking dan tracing petugas surveilance epidemiologi yang semakin giat dilakukan.

Dengan ditemukannya lagi 18 kasus positif, maka jumlah kasus positif di Kalsel hingga saat ini sebanyak 132 kasus termasuk 7 yang meninggal dan 11 kasus telah sembuh.

Namun, ada kabar baiknya. Dimana pada hari ini satu pasien positif seorang laki- laki usia 60 asal Tanah Bumbu dinyatakan negatif Covid atau sembuh.

“Pasien asal Tanah Bumbu yang sembuh sebelumnya dirawat di RS Boejassin Tala,” kata Muslim.

Sementara diketahui dari 17 kasus temuan petugas surveilance, 2 dari Tapin, 7 dari Banjarmasin dan 8 orang dari Banjarbaru.
Kegiatan Tracking dan tracing semakin ditingkatkan lagi untuk dapat secepatnya menemukan orang terduga baik dari kontak erat maupun klaster terduga.

“Terdeteksinya kasus positif secara cepat adalah sebuah upaya yang baik untuk mendapatkan tata kelola pencegahan penularan Covid-19 baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Muslim.

Semakin cepat temuan didapatkan maka juga semakin cepat penanganannya baik itu dengan isolasi mandiri, isolasi di gedung karantina khusus atau di rujuk ke rumah sakit.

Kecepatan identifikasi di lapangan terhadap orang terduga juga semakin cepat dapat dilakukan pencegahan resiko penularan Covid.

(banjarmasinpost.co.id/aprianto/nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved