Revolusi Hijau Dishut Kalsel

Revolusi Hijau Tingkatkan Indeks Kualitas lingkungan hidup di Kalsel

Program Revolusi Hijau di Kalsel yang dicanangkan oleh Gubernur Kalsel sejak tahun 2016 terbukti membuat Kualitas lingkungan hidup di Kalsel

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Humas Dishut Kalsel
Kegiatan revolusi hijau Dishut Kalsel. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Program Revolusi Hijau di Kalsel yang dicanangkan oleh Gubernur Kalsel sejak tahun 2016 terbukti membuat Kualitas lingkungan hidup di Kalsel semakin membaik dari tahun ke tahun.

“Di bidang lingkungan hidup, program revolusi hijau yang terus dikerjakan, membuahkan hasil yang cukup baik,” ujar Gubernur Kalse H Sahbirin Noor saat memaparkan LKPj Gubernur Kalsel tahun anggaran 2019 di hadapan anggota DPRD Kalsel, baru-baru tadi.

Dalam paparan tersebut pria yang disapa Paman Birin melaporkan Nilai indeks kualitas lingkungan hidup Kalimantan Selatan naik dari 61,47 di tahun 2018 menjadi 62,06 di tahun 2019.

“Alhamdulillah atas pencapaian ini, usaha kita terus melakukan penanaman pohon di lahan kritis baik hutan lindung maupun hutan produksi membuahkan hasil,” kata Paman Birin.

Gerakan revolusi hijau di Kalsel di inisiasi Gubernur Sahbirin Noor sejak Tahun 2017 lalu. Selain berdampak pada perbaikan kualitas lingkungan hidup juga bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

“Gerakan ini tidak hanya berfokus pada perbaikan lingkungan saja, namun perningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan juga merupakan tujuan dari gerakan ini,” ucap Kadishut Kalsel Hanif Faisal Nurrofiq beberapa waktu lalu.

Kegiatan revolusi hijau Dishut Kalsel.
Kegiatan revolusi hijau Dishut Kalsel. (Humas Dishut Kalsel)

Menurut Hanif, kawasan hutan Kalsel memiliki luas keseluruhan sekitar 1,7 juta hektar.

Dinas Kehutanan Kalsel menargetkan dengan program revolusi hijau ini bakal memperbaiki lahan kritis seluas 500 hektar lebih.

Penanaman dilakukan di lahan kritis hutan lindung, hutan produksi hingga kawasan non hutan.

Target per tahun dilakukan penanaman di areal kritis seluas 30 ribu hektar lebih.

Hingga saat ini tercatat penanaman seluas 150 hektar di Forest City kawasan perkantoran Pemprov Kalsel.

Kegiatan revolusi hijau Dishut Kalsel.
Kegiatan revolusi hijau Dishut Kalsel. (Humas Dishut Kalsel)

Sedangkan diluar forest city sudah 70 hektar.

Bahkan sebelumnya Dishut juga membagikan 1000 bibit pohon Ulin kepada tiap SKPD untuk ditanam di kantor masing masing dan dipelihara dalam peringatan hari bumi.

"Meskipun bukan hari bumi kita tetap terus menanam, melalui gerakan revolusi hijau," kata Hanif Faisol Nurofiq.

(banjarmasinpost.co.id /AOL/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved