Berita Kalteng
Ketakutan Warga Kabupaten Kotawaringin Ini Saat Banjir
Sungai Mentaya saat pasang tersebut terjadi dalam beberapa hari ini, ditambah hujan intensitas tinggi membuat air di drainase meluap merendam rumah.
Penulis: Fathurahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Warga yang bermukim di bantaran Sungai Mentaya, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah ( Kalteng ), maupun permukiman dataran rendah mengeluhkan banjir yang merenda halaman hingga masuk ke dalam rumah.
Sungai Mentaya saat pasang tersebut terjadi dalam beberapa hari ini, ditambah hujan intensitas tinggi membuat air di drainase meluap kemudian merendam halaman hingga masuk ke dalam rumah.
"Saya bingung, sekian lama menghuni rumah ini, tidak pernah kebanjiran. Tapi kali ini rumah kami kemasukan air setinggi hampir seluruh orang dewasa. Air di drainase yang ada di samping rumah meluber, masuk ke dalam rumah kami," ujar Iwan, warga Jalan Pangeran Antasari, Kota Sampit, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (3/5/2020).
Hal senada diungkapkan Samsudin, warga yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya Sampit, rumahnya juga terendam akibat luapan Sungai Mentaya, sehingga membuatnya khawatir akan masuk binatang buas ke dalam rumahnya.
• Pemkab Kotim Tiadakan Pasar Ramadhan, Pedagang Jualan di Depan Rumah
• Angkutan Umum Dilarang Beroperasi, Organda Kotim Minta Perhatian Pemerintah
• Sungai Mentaya di Sampit Dangkal, Nakhoda Waspadai Sejumlah Titik
• Warga Ketapang Sampit Bantu Makanan bagi ODP Selama Isolasi Mandiri
"Baru kali ini debit air Sungai Mentaya tinggi, sehingga luapannya masuk ke dalam rumah, kami juga kaget," ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim), telah melakukan pendataan 29 desa yang ada di 8 kecamatan di Kabupaten Kotim tergenang banjir dengan tinggi air mencapai selutut orang dewasa.
Bahkan pada dataran rendah, ketinggian airnya mencapai sekitar 1 meter.
Informasi terhimpun, luapan air selain di bantaran sungai di Kecamatan Baamang dan Ketapang, Kota Sampit, juga melanda Kota Besi, Cempaga Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Parenggean, Telaga Antang dan Tualan Hulu.
Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kotim, Yephi Hartadi Heriyanto, mengungkapkan, banjir terjadi pada wilayah utara sehingga pihaknya pun melakukan penanggulangan.
"Kami mendirikan pos di kantor desa untuk penangannya," ujarnya.
Pantauan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Minggu (3/5/2020) kondisi debit air Sungai Mentaya sudah mulai surut, sehingga genangan air yang sebelumnya meluber hingga masuk ke dalam rumah warga pun sudah mengering.
Namun begitu, warga masih waswas debit air kembali naik dan mengakibatkan banjir.
(Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											