Berita Banjarbaru
Terdampak Covid-19, Warga Banjarbaru Ini Kini Tinggal di Ruangan 2 x 2 meter
Adit (20), warga Landasan Ulin Timur bersama istri dan anaknya terpaksa keluar dari sewaannya. Ia kini tinggal di ruangan 2 x 2 meter.
Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Adit (20), warga Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru bersama isterinya, Nazwa (15) dan anaknya, Nurhikmah berusia 6 bulan terpaksa tinggal di ruangan yang kurang layak huni.
Pandemi covid-19, membuat Adit ikut terdampak. Dirinya harus berhenti bekerja di bengkel karena dikeluarkan dari tempatnya bekerja setelah adanya pandemi covid-19.
Semenjak itu, dirinya tidak mampu lagi membayar sewa rumah yang sebelumnya sudah ditempatinya sejak empat bulan terakhir.
Beruntung, masih ada Normalinawati, seorang honorer penjaga sekolah di SDN 2 Landasan Ulin Timur.
• Menyambung Hidup saat Corona, Korban PHK Memilik Uang Kontan saat Daftar Kartu Prakerja
• Dampak Corona, Ini Kisah Sedih Pekerja di Banjarmasin Di-PHK Tanpa Pesangon
• Video Tangis Ratusan Karyawan Ramayana yang Di-PHK Imbas Wabah Virus Corona Viral
Dia bersedia menampung keluarga Adit, meski harus tinggal di ruangan berukuran 2 x 2 meter.
"Terpaksa tinggal di sini karena memang tidak bisa lagi membayar sewa rumah. Mau mencari pekerjaan juga sulit disituasi saat ini," kata Adit, Jumat, (8/5).
Dirinya tidak punya pilihan lain, karena keluarganya juga tidak bisa membantu kondisi yang dialaminya.
Normalinawati, selaku penjaga sekolah ini mengatakan memang mengenal Adit karena dulunya juga sekolah di SDN 2 Landasan Ulin Timur.
"Niat kami hanya membantu karena merasa kasian. Mereka sudah ada satu pekan tinggal di ruangan yang biasanya kita gunakan sebagai warung berjualan," katanya.
Awalnya, keluarga ini sempat membuat tenda dari terpal di parkiran dibelakang SDN 2.
Namun, karena ada balita, akhirnya mereka pindah di ruangan warung yang ada biasa digunakan berjualan oleh penjaga sekolah.
Kisah ini juga menjadi perhatian anggota DPRD Banjarbaru, Emi Lasari. Adit ini ternyata berdomisili di daerah pemilihannya.
"Ini hanya satu contoh kasus yang terdampak Covid-19. Kasus serupa bisa saja berpotensi terjadi di wilayah lain. Apalagi jika nanti PSBB benar-benar diterapkan di Kota Banjarbaru," katanya.
Pihaknya mengingatkan, Pemko harus cepat dan tanggap mendeteksi masalah ini.