Wabah Corona di Kalsel
Alat TMC RS Ulin untuk Penanganan Internal, PCR RS Ansari Saleh Uji Coba
RS Ulin Banarmasin gunakan TMC di internalnya saja untuk deteksi Covid-19, sedangkan RS Ansari Saleh masih uji coba alat tes PCR.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk TBC yang berada di RSUD Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dipakai untuk penanganan internal Covid-19 di rumah sakit milik Pemprov Kalsel tersebut.
Dijelaskan Direktur RSUD Ulin, Suciati, Rabu (10/6/2020), kapasitas sementara ini hanya terbatas sekitar 10 sampai 20 sampel.
"Alat yang ada ini adalah TMC yang biasa digunakan saat flu burung dulu. Ini bisa juga mendeteksi untuk ada atau tidaknya virus di orang tersebut. Akan tetapi, ini sifatnya masih internal untuk keperluan Rumah Sakit Ulin saja" kata Suciati.
Dijelaskan dia, memang masih terbatas, karena alat yang diberikan dan dijanjikan dari Kemenkes belum datang.
• UPDATE Covid-19 Kalsel: Tambah 127 Positif, Banyak dari HSU dan Tala
• Belasan Tenaga Medis Puskesmas di Kabupaten Banjar Positif Covid-19, Puskesmas Usul Tutup Pelayaan
• BELASAN Orang Positif Covid-19 di Kabupaten Tala, Begini Tempat Perawatannya
• Enam Tenaga Medis Positif Covid-19, Bupati HSS Minta Ini ke Warga
• Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten HSU Tembus 55 Orang
• Lagi, Lima Warga HST Terkonfirmasi Positif Covid-19, Semuanya Orang Tanpa Gejala
Sejatinya, sambung Suciati, baik PCR yang di BBTKL-PP nunggu hasilnya selama ini 45 menit selesai. Termasuk TMC ini. Namun karena sampelnya numpuk, jadi kesannya lama.
Sedangkan mengenai rencana penerapan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) di RS Mochammad Ansari Saleh di Banjarmasin, menurut direkturnya, dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, Sp.OT, alat PCR 98 hole sudah terpasang dan saat ini statusnya masih uji fungsi.
"Semoga 2 hari lagi sudah bisa dipakai penuh. Sekarang, masih uji fungsi yang normal dulu, sekalian melihat alur supaya tidak infeksius dan pembekalan protokol Covid-19 ke petugas laboratorium," tandasnya,
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Banjarbaru, Slamet Mulsiswanto, menyebut jumlah sekitar 3.000 sampel swab yang antre di tempatnya. Karena, BBTKLPP memeriksa juga sampel dari Kalimantan Tengah.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
