Berita Tanahlaut
Pendapatan Terkoreksi Rp 100 Miliar Lebih, Tala Berharap Dapat Tertutupi dari Pos Ini
Pendapatan Pemkab Tanahlaut terkoreksi hingga Rp 100 miliar akibat pandemi Covid-19
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seperti di daerah lain di Indonesia, kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini juga melemah terdampak pandemi virus corona diseases (covid-19).
Pada pendapatan misalnya, terkoreksi cukup besar yakni Rp 100 miliar lebih. Ini dampak langsung dari berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat, terutama pada dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK).
Semula target pendapatan 2020 dipatok sebesar Rp 1,80 tiliiun, lalu seteah refokusing diturunkan menjadi Rp 1,7 triliun atau turun sekitar 6,82 persen.
Penyesuaian pendapatan tak terhindarkan karena semua pihak mesti menyisihkan anggaran minimal 50 persen untuk penanganan covid-19.
• GTPP Covid-19 Kalsel Lakukan Monitoring ke Tanahlaut Tanbu dan Kotabaru
• Bertambah Lagi, Positif Covid-19 di Tanahlaut Tembus 133 Kasus
• Hari Ini Positif Covid-19 di Tanahlaut Tambah 4 Orang, Meninggal 1 dari Jorong
"Tahun ini setelah refokusing anggaran, DAU berkurang sekitar Rp 61 miliar dan DAK Rp 90 miliar," sebut Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Kabupaten Tala H Surya Arifani, Senin (15/6/2020).
Namun pihaknya terus berupaya melakukan pemaksimalan penghimpunan sumber-sumber income agar susutnya pendapatan tak terlampau besar. Ditargetkan pengurangannya hanya pada angka Rp 73-an miliar.
"Mudah-mudahan dapat tertutupi dari bagi hasil bukan pajak, terutama dari royalti produksi batu bara," sebut Surya.
Secara keseluruhan, lanjutnya, capaian realisasi pendapatan saat ini masih berada pada jalur yang aman.
Ini tercermin posisi hingga akhir Mei 2020, realisasi pendapatan beda tipis dibanding periode yang sama tahun lalu (2019).
Akhir Mei 2019 realisasi pendapatan Rp 740 miliar dari target 1,4 triliun. Sekarang, Mei 2020 realisasinya Rp 651 miliar dari target 1,39 triliun.
Target pendapatan turun 6,9 persen karena terdampak pandemi covid-19.
Sebelum refokusing target pendapatan dipatok sebesar Rp 1,5 triliun. Seperti diketahui, guna menopang penanggulangan covid-19, semua satuan kerja pemerintah wajib menyisihkan minimal 50 persen anggaran.
• Pemkab Tanahlaut Izinkan Karantina Mandiri, Begini Respons Warga
Lebih lanjut Surya mengatakan pihaknya saat ini juga terus menggejot pendapatan asli daerah (PAD). Terutama dari pos pajak daerah.
"Kami berupaya memaksimalkan pendapatan dari sebelan pajak daerah yang ada saat ini," tegasnya. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)
