Pengajian di Tengah Pandemi Covid 19
Isi Pengajian Daring, Begini Cerita Getir Ustadz Ali Lewati Perjalanan Menuju Studio LDII Tala
Pengalaman menarik juga dialami oleh Ustadz Ali Shodikin, salah seorang pengajar ilmu Agama Islam di Tanahlaut saat mengisi pengajian daring LDII
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pengalaman menarik juga dialami oleh Ustadz Ali Shodikin, salah seorang pengajar ilmu Agama Islam di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Warga Desa Tebingsiring, Kecamatan Pelaihari ini, tiap dua kali dalam sepekan datang ke studio DPD LDII Tala yang ada di Kelurahan Angsau untuk mengajar pengajian daring.
Ia mengajarkan tafsir Alquran dan hadis.
Lumayan melelahkan baginya untuk menuju tempat pengajian karena berjarak lumayan jauh yakni 30 kilometer.
Menaiki sepeda motor, ia melintasi jalanan berbatu yang berserakan di sana sini.
• Cegah Warganya Terpapar, Ketua LDII Tanahlaut Bikin Imbauan dari Video, WA hingga Poster
• LDII Tanahlaut Gelar Pengajian Daring, Begini Cerita Lucu Bikin Ngakak Jemaah
• Tak Bisa Tatap Muka, Pengajian Warga LDII Tanahlaut Kini Berlangsung Daring
Sering pulang mengajar tengah malam bahkan kadang hingga pukul 23.00 Wita. Saat musim penghujan, jalan yang dilintasi menjadi teramat licin dan berlumpur. Pontang-panting ia melintasinya.
Suatu malam saat menapaki jalan perkebunan kelapa sawit yang rusak parah, kejadian naas terjadi.
Suasana sangat sepi karena sejauh mata memandang hanya gelapnya malam oleh rerimbunan pohon kelapa sawit.
Mungkin dikarenakan kondisi jalan yang tak bersahabat itu, ditambah kondisi rantai motor yang memang telah mulai aus, tiba-tiba rantai motornya putus dalam perjalanan yang melelahkan itu.
Di tengah kebingungan karena sendairian, Ustadz Ali menghubungi salah seorang kerabatnya di kampung.
Sialnya, karena terburu-buru, kerabatnya yang datang justru tak membawa apa-apa. Tak membawa tali tambang atau perlengkapan lainnya.
Setelah berpikir sekian menit, akhirnya motor Ustadz Ali ditarik menggunakan pelepah sawit hingga sampai ke rumah. Teramat meletihkan karena jaraknya lumayan jauh dengan kondisi jalan yang compang-camping.
Uatadz Ali juga pernah kehujanan saat tengah malam karena lupa membawa jas hujan. Derasnya hujan disertai aingin kencang membuat sepeda motornya terseok-seok. Hendak berteduh tapi tak ada tempat yang bisa disinggahi.
• Kalselpedia - DPD LDII Tanahlaut
Akhirnya ia nekat pulang meski sampai rumah basah kuyup. Untung ada kantong plastik di dalam tas sehingga kitab-kitab dan isi tas lainnya tidak basah kena air hujan.
"Meski kerap mengalami pengalaman getir di jalanan, tapi Ustadz Ali tetap semangat dalam berdakwah, mengajarkan ilmu agama kepada para jemaah," sebut Anton Kuswoyo, ketua LDII Tala, Selasa (23/6/2020).
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
