Berita Kotabaru
Penjualan Hewan Kurban Lesu, Begini Penuturan Pedagang Sapi di Kotabaru
Imbas Covid-19 membuat Penjualan sapi untuk hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini sepertinya melesu.
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Imbas Covid-19 di Kotabaru membuat Penjualan sapi untuk hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini sepertinya melesu.
Pemantauan banjarmasinpost.co.id di salah satu pedagang sapi di kawasan jalan Raya Stagen, Desa Sungaitaib, Kecamatan Pulaulaut Utara. Abdul Rauf mengakui sampai hari ini baru empat orang sudah memesan sapi untuk kurban.
"Sepertinya tahun ini memang agak sepi," jelas Rauf saat ditemui banjarmasinpost.co.id, Rabu (2/7/2020).
Menurut dia, sapi sudah didatangkan dari Sulawesi sebanyak 30 ekor. Namun belum bisa memastikan apakah stok yang akan ditambah dan didatangkan lagi.
• Tutupi Kebutuhan Hewan Kurban, Disbunak Kalsel Datangkan Sapi 2.177 Ekor
• DAFTAR Harga Hewan Kurban Idul Adha 2020, Sapi Mulai Rp 13,6 Juta & Kambing Rp 2,3 Juta
• Siapkan 20 Ekor Sapi, Baznas Kalsel Bakal Bagikan Daging Kurban ke 13 Titik Kabupaten Kota
Seperti Idul Adha tahun lalu, karena animo masyarakat melaksanakan kurban sangat tinggi, Rauf sempat tiga kali mendatangkan sapi dari Sulawesi dengan total 61 ekor terjual.
"Mudah-mudahan saja masih ramai seperti tahun lalu," harap Rauf ditemui di lokasi.
Lanjut Rauf, menegaskan sapi untuk kurban didatangkan dari Sulawesi dinyatakan sehat dan layak kurban, karena sebelumnya sudah melalui proses karantina.
Terpisah, untuk diketahui tahap awal sapi didatangkan dari Sulawesi sebanyak 30 ekor, de.ngan harga jual bervariatif dari harga Rp 15,5 juta sampai Rp 19 juta.
"Untuk sapi dengan harga Rp 19 juta beratnya 130 kilogram," ungkapnya kepada banjarmasinpost.co.id.
Kepala Seksi Keswan dan Kesmavef pada Dinas Pertanian Kotabaru drh Sidiq Adi Susilo menjelaskan, berdasarkan catatan rata-rata pertahun jumlah kurban di Kotabaru terdiri dari 600 ekor sapi, 100 ekor kambing dan 50 ekor kerbau.
Menurut Sidiq, dari jumlah itu kebanyakan kurban dilakukan di Kecamatan Pulaulaut Utara/Pulaulaut Sigam antara 250 sampai 300 ekor. Sisanya tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
Hewan kurban selain berasal dari peternak lokal, sebagian juga didatangkan dari Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Lebih banyak mendatangkan dari luar, terlebih stok sapi jantan karena setiap hari dipotong lima ekor untuk memenuhi kebutuhan daging lokal.
"Stokis tahun lalu, sapi dari luar 400 ekor. Tahun ini mungkin turun karena imbas kondisi Covid-19," ujar Sidiq kepada banjarmasinpost.co.id.
• Jelang Idul Adha 1441 H, Disbunnak Kalsel Siapkan 10 Ribu Sapi Kurban
• RPH Banjarmasin Alami Penurunan Daging Sapi Hingga 50 Persen
Asumsi prediksi turunnya jumlah penyembelihan hewan kurban, selain psikologis masyarakat yang menghidari kerumunan. Namun juga faktor ketahanan perekomian warga yang melesu.
"Nanti semua akan terlihat pada H -5 Idul Adha bersamaan dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan. Tujuannya memeriksa kesehatan daging, jadi daging aman sehat utuh," tandas Sidiq.
(banjarmasinpost.co.id/helriansyah)