Berita Kotabaru

Dampak Pandemi Covid-19 Masih Terasa, Kondisi Daya Beli dan Usaha Masyarakat Kotabaru Belum Stabil

Imbas pandemi Covid-19 kondisi usaha berbagai komoditas di Sentra Pasar Kemakmuran Kotabaru sempat turun hingga 50 persen, kondisinya belum stabil.

Penulis: Herliansyah | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Helriansyah
Kadiskoperdag Kotabaru Mahyudiansyah 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Imbas pandemi Covid-19 kondisi usaha dari berbagai komoditas di komplek Pasar Kemakmuran Kotabaru yang sempat mengalami penurunan penjualan drastis hingga 50 persen, hingga saat ini belum stabil.  

Penurunan semua jenis penjualan komoditas di sentra perdagangan itu, terutama kebutuhan pangan akibat dampak lesunya daya beli masyarakat.

Meski mulai ada perubahan setelah penerapan New Normal, namun tidak begitu signifikan. 

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Koperdag) Kotabaru Mahyudiansyah menyatakan, saat puncak pandemi Covid-19 penurunan penjualan mencapai angka 40 persen khusus pedagang toko atau agen. 

Kondisi itu juga dialami pedagang ikan, penurunan pendapatan hingga 50 persen. Selain eksistensi penangkapan ikan oleh nelayan, karena tidak bisa melakukan pengiriman ikan hasil tangkapan ke luar Kotabaru. 

"Begitu juga sayur, karena penurunan daya beli masyarakat. Apalagi waktu itu (sebelum New Normal) kan warung, rumah-rumah makan sepi. Rata-rata hampir keseluruhan pokoknya mengalami penurunan," jelas Mahyudi kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (5/7/2020).

Pemprov Kalteng Siapkan Anggaran Karhutla Rp 20 Miliar, 2.500 Personel Polda Kalteng Disiagakan

PKL Berjejer di Sisi Jalan Pierre Tendean Banjarmasin, Pascaditertibkan Satpol PP

Panggung Seni dan Masjid Apung di Siring Laut Kotabaru Terganjal Ranjau Sisa Perang

Cegah Karthutla, Gubernur Kalteng Surati Menteri LHK untuk Permohonan Bantuan Rekayasa Cuaca

Kini atau semenjak New Normal daya beli masyarakat masih belum stabil, meski mulai sedikit membaik dari kondisi sebelumnya saat pandemi. 

"Ada sedikit perubahan, daya beli masyarakat mulai naik ya mungkin sekitar 30 persenan," terang Mahyudiandyah. 

Khususnya nelayan penangkap ikan, karena sebagian pengumpul kembali sudah bisa melakukan pengiriman ke beberapa wilayah di luar Kotabaru. Seperti Balikpapan, Amuntai, Banjarmasin. 

"Sebelumnya kan tidak bisa mengirim. Seperti ke Balikpapan ditutup. Nelayan juga banyak tidak melakukan penangkapan ikan. Sekarang sudah dibuka lagi. Dan,  kemarin aku tanyakan langsung ke pengumpul yang akan mengirim ikan," urai Mahyudiansyah. 

Walau mulai sedikit baik, lanjut Mahyudiansyah, geliat transaksi di sentra perdagangan Kotabaru masih jauh dari tahun sebelumnya saat kondisi normal--sebelum Covid-19--.

"Selama Covid-19, berpengaruh juga kepada pegawai. Seperi tidak adanya perjalanan dinas," sambungnya. 

Terpisah, menyinggung beberapa pedagang dadakan menjual ikan, sayur di pinggir jalan di kawasan Sungaitaib, dilakukan pedagang mengingat kondisi terjadi saat ini.

"Aku sudah menanyakan kepada mereka berjualan. Ternyata tanah mereka tempati mereka sewa dari pemilik Rp 250 ribu perbulan," jelas Mahyudiansyah. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved