Berita Kalteng

Klaim Angka Stunting Menurun, Dinkes Kapuas akan Terus Galakkan Program Ketupat Kuning

Dinkes Kapuas akan bertekan untuk terus menggalakkan Program Ketupat Kuning dalam rangka mencegah stunting

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/fadly setia rahman
Penyerahan hadiah lomba balita sehat tingkat Kabupaten Kapuas pada Oktober 2019 lalu oleh Kadinkes Kapuas, Apendi, sekaligus sosialisasi kepada orangtua balita tentang program "Ketupat Kuning". 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Terlepas dari persoalan virus corona atau covid-19 yang terjadi sekarang ini, stunting atau kekerdilan pada bayi di bawah lima tahun (balita) akibat gizi buruk masih menjadi perhatian.

Maka itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menggelar Rapat Koordinasi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas tahun 2020.

Meski ada klaim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat bahwa jumlah anak dengan stunting cenderung mengalami penurunan.

Dimana dari data stunting Dinkes Kapuas melalui aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGM di wilayah Kabupaten Kapuas terdapat 22.990 balita dan yang sudah diukur berat badan dan tinggi badan sebanyak 18.089 balita.

Kotabaru Terpilih Lokasi Intervensi Penurunan Stunting

VIDEO Bupati Tapin Ingin Penanganan Stunting ke Lapangan

Rembuk Stunting dan Komitmen Bersama, Bupati Tanbu Harapkan Ini

"Kisarannya 78,7 persen dari jumlah total balita itu yang sudah diukur. Hasilnya ada 2.480 jumlah stunting yang artinya secara persentase jumlah stunting 13,7 persen," kata Kadinkes Kapuas, Apendi, Rabu (8/7/2020).

Dibeberkannya bahwa data tersebut riil dari puskesmas-puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas.

"Melihat pada data itu artinya angka stunting di Kapuas turun dari sebelumnya 45 persen pada 2013, lalu turun 41,2 persen pada 2018 hingga menjadi 13,7 persen sampai dengan Februari 2020," terangnya.

Dilanjutkan Aped, sapaan akrab Kadinkes, bahwa dalam hal menurunkan angka stunting, pihaknya telah menjalankan program yang mereka sebut yaitu "Ketupat Kuning" atau Ketuk Pintu Sehat Kurangi Stunting.

"Melalui program yang ada itu, kami terus upayakan angka stunting turun. Bulan Agustus nanti semua balita akan kami ukur lagi hingga seratus persen agar nanti hasilnya semua kelihatan," pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya, saat memimpin rapat koordinasi konvergensi percepatan penurunan stunting, Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat, meminta kepada seluruh instansi terkait untuk saling berkoordinasi bersama dalam upaya percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Kapuas.

Menurutnya, dalam hal penanganan masalah stunting di Kabupaten Kapuas harus ada koordinasi yang baik dari semua pihak dan jangan berjalan sendiri-sendiri antar instansi.

"Saya minta setiap instansi agar jangan menganggap remeh masalah stunting ini, bagi instansi yang berkaitan langsung dengan masalah stunting agar harus lebih aktif lagi dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Kapuas ini," kata Ben.

Dirinya pun meminta kepada para Camat agar dapat membangun sarana air bersih dan sanitasi yang baik di setiap wilayahnya masing-masing dengan tetap melakukan koordinasi antar Kepala Desa dan jajarannya.

Kemudian, Ben juga meminta agar para Camat ikut turun langsung ke lapangan agar tahu betul bagaimana kondisi yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved