Yayasan Adaro Bangun Negeri

Bukti Cinta kepada Negeri, Adaro Berpartisipasi Kembangkan TWA Pulau Bakut, Rumah si Monyet Belanda

Jejak cinta dimulai tahun 2014 melalui Bekantan Twins Project yang digagas oleh putri kembar Presdir Adaro Energy Tbk, Gabby dan Ghea Thohir

Editor: Eka Dinayanti
istimewa/YABN
Pulau Bakut 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan spesies endemik yang tinggal di hutan bakau (mangrove) di Kalimantan.

Si Hidung Mancung dinyatakan sebagai hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK RI P.106 Tahun 2018 dan termasuk kategori endangered dengan populasi yang cenderung mengalami penurunan (International Union for Conservation of Nature, 2008).

Bekantan senang hidup di wilayah yang dekat dengan perairan seperti muara sungai ataupun hutan bakau sebagai habitat alaminya.

Pulau Bakut termasuk dalam tipe ekosistem hutan mangrove riverine, dengan ciri khusus lantai hutannya tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang surut air sunga

Pulau Bakut termasuk dalam tipe ekosistem hutan mangrove riverine, dengan ciri khusus

lantai hutannya tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang surut air sunga (istimewa/YABN)

Di Kalimantan Selatan Monyet Belanda ini dapat kita jumpai di beberapa lokasi, salah satunya di Pulau Bakut yang juga merupakan delta Sungai Barito dan berada persis di bawah Jembatan Barito.

Pulau Bakut termasuk dalam tipe ekosistem hutan mangrove riverine, dengan ciri khusus lantai hutannya tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang surut air sungai.

Pulau seluas 15,58 ha ini dihuni oleh spesies fauna yang beragam dan flora khas ekosistem hutan mangrove dan bekantan sebagai flagship species di pulau ini.

Pulau Bakut termasuk dalam tipe ekosistem hutan mangrove riverine, dengan ciri khusus lantai hutannya tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang surut air sunga

Pulau Bakut termasuk dalam tipe ekosistem hutan mangrove riverine, dengan ciri khusus

lantai hutannya tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang surut air sunga (istimewa/YABN)

15 jenis burung, 3 jenis mamalia dan 5 jenis reptil hidup bersama bekantan di Pulau Bakut, salah satu burung Elang Bondol (Haliastur indus) sang predator pemuncak rantai makanan juga menjadikan pulau ini sebagai salah satu daerah jelajahnya, keberadaannya penting untuk mendukung keseimbangan ekosistem.

Di sisi lain juga ada biawak (Varanus salvator) yang berpotensi sebagai inang ektoparasit yang dapat mengganggu kesehatan bekantan.

Pulau ini merupakan Taman Wisata Alam (TWA) sekaligus suaka satwa (sanctuary) bekantan di bawah tanggung jawab Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan.

Monyet Belanda ini dapat kita jumpai di beberapa lokasi, salah satunya di Pulau Bakut yang juga merupakan delta Sungai Barito dan berada persis di bawah Jembatan Barito.

Monyet Belanda ini dapat kita jumpai di beberapa lokasi, salah satunya di Pulau Bakut yang

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved