Berita HST
Program Suling Kembali Diaktifkan, Pemkab HST Bersama Dokter Sosialisasi Covid-19
Sempat libur selama beberapa bulan karena pandemi, kini program suling (subuh keliling)kembali diaktifkan di Mesjid Al Maksum Bukat Kecamatan Barabai.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINOOST.CO.ID, BARABAI - Sempat libur selama beberapa bulan, kini agenda subuh keliling di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kembali diaktifkan.
Memasuki pekan ke-181 program suling oleh Pemkab HST, tausiah dan pembahasa mengenai bahaya Covid-19.
Suling digelar di Mesjid Al Maksum Bukat Kecamatan Barabai
Program kegiatan subuh keliling setempat sempat dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Wakil Bupati HST, Berry Nahdian Forqan, bersyukur bisa bersilaturrahmi dan salat subuh berjemaah dengan warga.
• Belitung Utara Kembali ke Zona Merah Covid-19, Kadinkes Imbau Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan
• Operasional Rumah Isolasi Berkelompok di Kabupaten Tapin Disetop, Kadinkes Tapin Jelaskan Alasannya
• Demam Sepeda Melanda, Banyak Penggowes Pilih Lakukan Restorasi
• Hasil FP2 MotoGP Andalusia 2020 : Nakagami Tercepat, Valentino Rossi Posisi 8
Berry Nahdian Forqan, mengungkapkan jumlah terinveksi Covid-19 makin meningkat.
Di Hulu Sungai Tengah tercatat ada 93 orang terinveksi, dua orang meninggal, dan baru 35 orang sembuh. Sisanya masih perawatan.
Diakuinya, saat ini pemerintah sudah melakukan pelonggaran aktivitas di masyarakat. Namun warga diharapkan patuh terhadap protokol kesehatan. Seperti jaga jarak, pakai masker, selalu mencuci tangan dengan sabun.
Ia membeberkan, vaksin Covid-19 sudah ditemukan. Namun belum bisa diaplikasikan karena menunggu produksi. Rencananya, baru bisa diapikasikan Januari 2021.
"Selama itu tidak ada obatnya. Makanya, masyarakat diharapkan masyarakat tetap patuh protokol kesehatan," bebernya.
Direktur Rumah Sakit H Damanhuri Barabai selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas, dr M Asnal, mengatakan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan terus meningkat.
"Data terupdate angka Covid-19 merupakan angka yang terperiksa. Faktanya, jumlahnya bisa lebih dari itu," bebernya.
Dr M Asnal, membeberkan orangtua dan memiliki penyakit bawaan rentan terhadap Covid-19.
"Apabila anak muda dengam imun tubuh bagus bila terkena tidak akan menimbulkan gejala. Sehingga bisa menularkan ke orang lain. Maka kebijakan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularannya," jelasnya.
